Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia —
Bangsa Viking adalah sebutan untuk orang-orang Skandinavia yang memiliki tradisi kuat sebagai penjelajah lautan di wilayah Eropa sekitar akhir abad ke-8 hingga pertengahan abad ke-11.
Viking berasal dari bahasa Norse Kuno “vik” (teluk atau sungai) yang merupakan akar kata “vikingr” yang berarti bajak laut. Mereka juga dikenal sebagai Norseman (North man) yang berarti orang dari Utara.
Bangsa Viking biasa hidup di perairan dan mendiami sebagian besar benua Eropa. Mereka bahkan mampu mengarungi lautan hingga Afrika Utara, Mediterania, Amerika Utara, dan Timur Tengah.
1. Denmark
Sebagai salah satu negara Skandinavia, Denmark merupakan bangsa Viking.
Zaman viking merupakan periode paling terkenal dalam sejarah Denmark.
Dilansir dari laman Kementerian Luar Negeri Denmark, zaman Viking Denmark dimulai sekitar 793 M. Kala itu, bangsa Viking Denmark melakukan penyerbuan ke pulau Inggris, Lindisfarne.
Bangsa Viking akhirnya mendirikan pemukiman di Yorkshire di Inggris Utara dan di Normandia di wilayah barat laut Perancis.
Zaman Viking berlangsung sekitar 250 tahun. Pada suatu masa, Viking Denmark Sweyn Forkbeard (Svend Tveskæg) dan putranya Canute the Great (Knud den Store) menjadi raja bukan hanya di Denmark tetapi juga di Norwegia, Swedia Selatan, Greenland, Kepulauan Faroe, Shetland, Orkney, dan sebagian wilayah Inggris.
Bangsa Viking melakukan perjalanan jauh ke luar wilayah kekuasaan mereka. Mereka salah satunya berlayar ke wilayah yang sekarang dikenal sebagai Rusia dan Turki.
Kemampuan navigasi Viking di laut juga membawa mereka hingga ke Greenland dan Amerika Utara.
Bangsa Viking terus menjarah dan mencuri, serta berdagang logam mulia, tekstil, barang pecah belah, perhiasan, dan bulu. Terkadang, mereka juga membeli dan menjual budak Eropa.
2. Norwegia
Bangsa Viking Norwegia kebanyakan berlayar ke barat. Mereka menyerbu dan menetap di Irlandia, Skotlandia, Inggris, Prancis, Kepulauan Shetland, Kepulauan Orkney, Hebrida, Pulau man, Kepulauan Faroe, dan Islandia.
Dilansir dari laman Britannica, orang keturunan Viking Norwegia menetap di Greenland dan melakukan ekspedisi ke Vinland.
Banyak orang Viking yang kemudian kembali ke kampung halamannya. Mereka bertemu dengan Eropa Barat dan pertemuan ini menjadi cikal bakal unifikasi dan Kristenisasi Norwegia.
Pada paruh kedua abad ke-9, kepala suku Viking Harald I Fairhair dari wilayah Oslo Fjord berhasil mengambil pantai barat, berkat aliansinya dengan para kepala suku Frostatingslag dan sebagian Gulatoringslag.
Pertempuran terakhir terjadi di Hafrsfjord dekat Stavanger antara 872 dan 900 M. Setelah itu, Harald menyatakan diri sebagai raja Norwegia.
Putranya, Erik I Bloodax, kemudian memerintah sekitar 930-935 usai membunuh tujuh dari delapan saudara laki-lakinya.
3. Swedia
Bangsa Swedia dahulu dikenal sebagai bangsa Varangia atau Rus.
Awal mula bangsa Viking Swedia muncul yaitu ketika bangsa Rus berniat menemukan dan menjarah tanah-tanah baru di timur di sepanjang sungai Volga dan Dnieper.
Ekspedisi mereka berbeda dengan ekspedisi bangsa Denmark dan Norwegia di barat. Tujuan utama bangsa Rus adalah untuk berdagang.
Menurut penulis CJ Adrian, bangsa Viking Swedia membangun rute perdagangan yang panjang ke Timur Tengah dan sekitar Laut Hitam.
Pada abad ke-8 dan ke-9, Arab melakukan ekspansi di wilayah Mediterania. Jalur perdagangan di sepanjang sungai Rusia hingga Laut Baltik pun menjadi krusial.
Pada paruh kedua abad ke-9, kepala suku petani Swedia mengeksploitasi penduduk Slavia. Mereka menguasai jalur perdagangan di sepanjang Dnieper hingga Laut Hitam dan Konstantinopel, serta sepanjang Volga hingga Laut Kaspia dan Timur.
Namun, sejak abad ke-10, kendali pasar Rusia mulai berpindah dari tangan Swedia ke tangan pedagang Frisian, Jerman, dan Gotland, demikian dilansir dari Britannica.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA