Jakarta, CNN Indonesia —
Dalam konteks perubahan iklim global, Indonesia menghadapi tantangan besar untuk menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan. PT Bank DBS Indonesia, sebagai bank yang berkomitmen terhadap pembangunan berkelanjutan, telah merumuskan tiga pilar utama dalam kerangka keberlanjutannya.
Presiden Direktur Bank DBS Indonesia, Lim Chu Chong, menekankan pentingnya partisipasi aktif sektor swasta dalam memerangi perubahan iklim dan mencapai pembangunan berkelanjutan. Oleh karena itu, Bank DBS Indonesia mengambil langkah nyata dengan menerapkan tiga pilar utama dalam kerangka keberlanjutannya.
“Yang pertama adalah perbankan yang bertanggung jawab, dimana kami membicarakan tentang bagaimana kami mendanai pelanggan korporasi kami, bagaimana kami menciptakan produk untuk investasi yang berkelanjutan,” ujarnya dalam program Insight With Desi Anwar ‘Bank DBS Indonesia, Memimpin Transisi Menuju Ekonomi Berkelanjutan’.
Ia menambahkan, perbankan bertanggung jawab melibatkan pemberian pinjaman hijau, pinjaman sosial, dan pinjaman transisi kepada perusahaan yang berkomitmen untuk beralih ke energi terbarukan.
Salah satu contohnya adalah Bank DBS Indonesia telah berperan sebagai arranger utama dalam transaksi pinjaman berkelanjutan untuk PLN, yang membantu transisi ke sumber energi baru dan terbarukan. Selain itu, perseroan juga bekerja sama dengan anak perusahaan Indika Energy untuk mengubah pelet kayu mereka menjadi bioenergi.
Pilar kedua, Chu Chong melanjutkan, adalah praktik perbankan yang bertanggung jawab. Bank DBS Indonesia memastikan operasional bank sendiri mencapai net zero, termasuk penggunaan energi terbarukan di kantor-kantor cabangnya dan pengelolaan limbah yang efisien.
“Edukasi dan pelatihan tentang keberlanjutan juga menjadi fokus utama untuk memastikan seluruh staf memahami dan menerapkan praktik ramah lingkungan dalam pekerjaan sehari-hari,” papar pria yang telah berkarier di Bank DBS selama 30 tahun ini.
Lebih jauh, Bank DBS Indonesia juga memperkenalkan inisiatif pembiayaan perdagangan berkelanjutan. Mereka bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan untuk mendukung impor kendaraan listrik dan komponen-komponennya.
Di samping itu, mereka juga bekerja pada rantai pasokan mode berkelanjutan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dalam industri fesyen.
Salah satu proyek Bank DBS Indonesia adalah Korean Water Services, proyek Kerja Sama Pemerintah Swasta (PPP) antara Korean Water Corporation dan Karya dari Indonesia, sebuah kontraktor EPC (Rekayasa, Pengadaan, dan Konstruksi) pemerintah.
“Kami adalah penasihat finansial untuk transaksi ini dan mereka berencana membangun fasilitas pengolahan air limbah untuk melayani 2 juta penduduk di DKI Jakarta, Tangerang, dan Tangerang Selatan. Proyek ini tidak hanya mengurangi ekstraksi air tanah tetapi juga membantu mengatasi penurunan tanah di Jakarta,” papar Chu Chong.
Terkait upaya kolaborasi dengan stakeholder, Chu Chong menjelaskan lebih lanjut, pada tahun ini DBS juga telah bekerja sama dengan PT Permodalan Nasional Mardani (PNM) yang merupakan bagian dari Holding Ultra Mikro bersama BRI dan Pegadaian, untuk memberikan pembiayaan kepada perempuan kurang mampu.
Selain itu, Bank DBS Indonesia juga memberikan pinjaman sosial kepada eFishery, aplikasi budidaya ikan dan pangan melalui teknologi Akuakultur, untuk pengembangan bisnis mereka.
Melalui inisiatif-inisiatif ini, Bank DBS Indonesia tidak hanya berusaha mencapai target internal, tetapi juga mendorong perusahaan lain untuk menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan.
Sementara pilar ketiga adalah bagaimana memberikan dampak yang lebih besar dari layanan perbankan. Melalui DBS Foundation, bank ini mendukung kewirausahaan sosial dan inisiatif yang meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Chu Chong juga menekankan bahwa keberlanjutan bukan hanya tentang mematuhi peraturan, tetapi juga tentang komitmen jangka panjang untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik.
Dengan mempromosikan praktik perbankan yang bertanggung jawab dan mendukung proyek-proyek yang berdampak sosial positif, Bank DBS Indonesia berusaha untuk menginspirasi perubahan di seluruh industri.
Komitmen perseroan terhadap pembiayaan berkelanjutan menunjukkan bagaimana sektor perbankan dapat memainkan peran kunci dalam mendukung transisi menuju ekonomi hijau.
Dengan pendekatan yang holistik dan terstruktur, Bank DBS Indonesia tidak hanya berkontribusi pada pengurangan emisi karbon tetapi juga mendukung perubahan sosial yang positif.
Dirinya percaya bahwa dengan kerja sama yang erat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, Indonesia dapat mencapai target emisi nol bersih dan berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan global.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA