Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia —
Sebelum mengembuskan napas terakhir, seniman legendaris Titiek Puspa dikabarkan sempat mengalami stroke dan pecah pembuluh darah. Kondisi ini dikenal sebagai stroke hemoragik, salah satu jenis stroke yang paling berbahaya.
Apa sebenarnya penyebab pecahnya pembuluh darah di otak, dan bagaimana cara mencegahnya?
Pecahnya pembuluh darah terutama di bagian otak merupakan kondisi serius di mana salah satu pembuluh darah di dalam otak robek atau bocor. Hal ini menyebabkan darah merembes ke jaringan otak di sekitarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibat kejadian ini, jaringan otak bisa rusak karena tekanan dari perdarahan tersebut. Hal ini yang kemudian memicu stroke hemoragik yang berbeda dari stroke iskemik yang disebabkan oleh sumbatan.
Kondisi ini bisa datang tiba-tiba dan sangat berbahaya. Dalam banyak kasus, penderita tidak sempat mendapatkan pertolongan cepat, atau mengalami kerusakan permanen pada fungsi otak.
Kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, berikut penyebabnya melansir berbagai sumber:
1. Tekanan darah tinggi (hipertensi kronis)
Tekanan darah tinggi merupakan penyebab utama pecah pembuluh darah. Hipertensi menyebabkan tekanan terus-menerus di dinding arteri, termasuk yang ada di otak, hingga akhirnya bisa pecah.
2. Aneurisma otak
Aneurisma adalah kondisi di mana dinding pembuluh darah menonjol dan melemah. Jika tidak terdeteksi, aneurisma bisa pecah dan memicu perdarahan hebat dalam otak.
3. Cedera kepala
Benturan keras, seperti akibat jatuh atau kecelakaan, dapat merobek pembuluh darah di otak, terutama pada lansia atau orang yang memiliki pembuluh darah rapuh.
4. Kelainan bawaan (AVM – Arteriovenous Malformation)
AVM adalah hubungan abnormal antara arteri dan vena yang dapat pecah sewaktu-waktu. Meski langka, kelainan ini sering tidak menunjukkan gejala hingga terjadi perdarahan.
5. Gangguan pembekuan darah
Penderita gangguan ini atau pengguna obat antikoagulan memiliki risiko perdarahan tinggi. Bahkan cedera kecil bisa memicu pendarahan di otak.
6. Tumor otak
Beberapa tumor bisa menekan atau merusak pembuluh darah di sekitarnya, memicu risiko pecah jika dinding pembuluh terganggu.
7. Aterosklerosis dan kolesterol tinggi
Aterosklerosis atau pengerasan pembuluh darah akibat tumpukan plak menyebabkan arteri menyempit dan kaku. Jika tekanan darah naik, pembuluh darah bisa pecah.
8. Stres kronis
Stres berat bisa meningkatkan tekanan darah dan mempercepat kerusakan pembuluh darah, terutama jika dikombinasikan dengan gaya hidup tidak sehat.
[Gambas:Video CNN]
(tis/tis)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA