Jakarta, CNN Indonesia —
Korea Utara mengklaim sukses melakukan uji coba rudal balistik yang mampu membawa hulu ledak super besar atau disebut-sebut senjata nuklir, Senin (1/7).
Uji ini juga untuk membalas latihan gabungan militer Amerika Serikat (AS) bersama Korea Selatan dan Jepang akhir pekan lalu.
Media pemerintah Korea Central News Agency (KCNA) melaporkan rudal Hwasong berhasil meluncur dengan membawa hulu ledak super besar kelas 4,5 ton.
“Uji coba penembakan dilakukan dengan rudal yang dilengkapi simulasi hulu ledak berat untuk memverifikasi stabilitas penerbangan dan akurasi tembakan ke jarak maksimum 500 kilometer dan jarak minimum 90 km,” demikian menurut KCNA, Selasa (2/7).
Analis senior di Institut Korea untuk Penyatuan Nasional, Hong Min, mengatakan frasa hulu ledak super besar bisa jadi eufemisme dari “nuklir.”
“Karena mampu membawa hulu ledak nuklir, [rudal] itu bisa dianggap sebagai senjata nuklir,” kata Hong Min, dikutip AFP.
Sementara itu, militer Korea Selatan (Korsel) menduga Korut menguji coba dua rudal balistik jarak pendek. Mereka juga menyebut salah satu rudal itu gagal di awal peluncuran.
Peluncuran rudal Korut terjadi usai pemerintahan Kim Jong Un mengecam latihan militer Bersama Korsel, Jepang, dan Amerika Serikat di Semenanjung Korut.
Kim selalu beranggapan latihan bersama itu sebagai persiapan mereka menginvasi Korut.
Pemerintahan Kim juga menyebut peluncuran rudal itu sebagai balasan usai aktivis Korsel mengirim balon berisi selebaran propaganda ke Korut.
Belakangan, Korut dan Korsel terjebak saling kirim balon dengan beragam isi.
Peluncuran ini juga merupakan tes rudal kedua Korut dalam dua pekan. Pada akhir Juni, mereka melakukan aksi serupa. Ketika itu, rudal berhasil melepas hulu ledak yang diarahkan ke tiga target.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA