Jakarta, CNN Indonesia —
Kebanyakan orang tua selalu mengaitkan hepatitis anak dengan penyakit kuning. Ternyata, gejala hepatitis anak tak selalu tubuh dan mata menjadi kuning.
Ade Rachmat Yudianto dari UKK Gastrohepatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengatakan, anak bisa saja terkena hepatitis meski tidak menunjukkan gejala penyakit kuning.
“Parameter hepatitis bukan mata kuning, [kulit kuning]. Karena ini radang sel hati, ada enzim yang diperiksa namanya enzim ALT (Alanine aminotransferase). Kalau nilainya lebih dari dua kali lipat nilai normal, maka itu hepatitis,” jelas Ade dalam webinar bersama IDAI, Selasa (2/7).
Gejala awal hepatitis, lanjut dia, tidak harus dengan kemunculan penyakit kuning (jaundice).
Kadang gejala awal hepatitis, khususnya hepatitis akibat virus, cenderung mirip gejala flu.
Hepatitis akibat virus atau hepatitis hepatotropik paling umum hepatitis A, B, C, D, dan E.
Gejala hepatitis anak
Orang tua perlu mengenal gejala hepatitis anak agar penanganan cepat dan kondisi hati tidak sampai berat.
Ade menjelaskan, gejala awal hepatitis anak bisa berupa mual, muntah, sakit perut, dan demam. Demam terjadi tidak sampai 5 hari, diawali demam dengan suhu tidak terlalu tinggi lalu bisa ada peningkatan suhu.
“Kalau hepatitis akibat infeksi virus, suhu naik turun cepat. Bisa demam tinggi banget, lalu turun cepat,” imbuhnya.
Orang tua perlu curiga gejala mengarah pada hepatitis saat ada gejala ikutan berkaitan dengan saluran cerna dan hati. Gejala paling umum berupa mual dan muntah, kemudian sakit perut.
Setelah itu, dampak peradangan dirasakan seluruh tubuh dengan tubuh terasa ngilu dan mata bengkak.
“Di sini kadang miss, tidak diketahui [kalau hepatitis]. Walau mata tidak kuning, tapi ada potensi hepatitis karena fase awal,” katanya.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA