Jakarta, CNN Indonesia —
Seorang penumpang gelap menghindari beberapa pos pemeriksaan keamanan di Bandara John F. Kennedy, Amerika Serikat dan ikut penerbangan bersama pesawat Delta Airlines dari New York menuju Paris, Prancis, pada Selasa (26/11) malam waktu setempat.
Juru Bicara Badan Keamanan Transportasi Amerika Serikat (TSA) melaporkan bahwa orang tersebut tidak memiliki boarding pass dan telah menyelesaikan pemeriksaan keamanan serta melewati dua pos verifikasi identitas serta status boarding untuk menaiki pesawat.
Penumpang gelap itu tidak membawa barang terlarang apa pun. Tidak diketahui dengan jelas bagaimana orang tersebut, yang memiliki green card (tanda izin tinggal tetap) AS, melewati stasiun keberangkatan.
Pihak Delta Air Lines sendiri menolak memberikan rincian lebih saat penyelidikan berlangsung, melansir CNN Travel.
Meski penumpang gelap itu tak melakukan apa pun selama penerbangan yang dapat membahayakan, tragedi ini tetap menjadi pelanggaran yang menimbulkan kekhawatiran serius terhadap keamanan bandara.
Berdasarkan penuturan salah satu penumpang, Rob Jackson, penumpang di penerbangan bernomor 264 itu tidak diberitahu tentang adanya penumpang gelap yang membersamai mereka dari Bandara Internasional JFK New York hingga Bandara Charles de Gaulle Paris.
Mereka kemudian tahu di pesawat itu ada penyusup setelah pesawat mendarat. “Sepertinya dia bersembunyi di toilet bagian paling belakang pesawat saat kami berangkat dari JFK,” ujar Jackson.
“Pengumuman pertama kepada penumpang bahwa ada masalah adalah ketika (pesawat) kami berhenti di gerbang dan mereka menginstruksikan kami semua untuk tetap duduk karena polisi Prancis akan menaiki pesawat untuk menangani ‘masalah serius’,” jelasnya.
Dalam video yang direkam oleh Jackson, terdengar sang kapten berkata: “Teman-teman, ini kapten pesawat, kami sedang menunggu kedatangan polisi. Mereka mungkin sudah ada di sini sekarang dan mereka mengarahkan kami untuk tetap berada di pesawat sampai kami membereskan penumpang tambahan yang ada di pesawat.”
Jackson menjelaskan bahwa penerbangan itu sudah penuh dan tampaknya tidak ada kursi tambahan untuk penumpang gelap itu.
“Saya tidak sengaja mendengar pramugari membicarakan hal itu dengan pilot, mereka mengatakan orang ini berada di satu toilet lalu keluar dan berjalan ke toilet lain dan masuk ke sana untuk waktu yang lama,” tambah lelaki itu.
Menurut informasi dari seorang pejabat bandara di Paris, penumpang gelap tersebut berusia antara 55 hingga 60 tahun. Ia memiliki paspor Rusia dan akan segera dipulangkan ke Amerika Serikat.
Penumpang gelap yang ternyata seorang wanita itu berada di zona tunggu (ZAPI) di Bandara Charles de Gaulle, tempat di mana orang-orang menunggu untuk dideportasi karena tidak memenuhi persyaratan untuk masuk ke Eropa.
Wanita itu diketahui telah mengajukan suaka di Prancis beberapa tahun lalu. Adapun, kondisi mental wanita yang menjadi penumpang gelap itu tidak diketahui.
“Tidak ada yang lebih penting daripada masalah keselamatan dan keamanan. Itulah sebabnya Delta melakukan penyelidikan menyeluruh tentang apa yang mungkin terjadi dan akan bekerja sama dengan pemangku kepentingan lainnya dan penegak hukum untuk mencapai tujuan tersebut,” bunyi pernyataan dari juru bicara Delta Air Lines.
Insiden itu terjadi pada salah satu hari tersibuk dalam setahun, di mana saat itu hampir 2,7 juta penumpang bepergian. Seorang mantan pilot komersial menyebut insiden itu merupakan kegagalan serius terhadap keamanan penerbangan.
(aur/wiw)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA