Jakarta, CNN Indonesia —
Korban penipuan online bermodus aplikasi kencan di Jakarta, mayoritas adalah warga negara asing (WNA).
“Sampai saat ini seluruh korbannya merupakan WNA,” kata Kapolsek Gambir Kompol Rezeki R Respati dalam jumpa pers, di Jakarta, Selasa (28/1).
Respati mengatakan pihaknya telah menangkap 20 orang yang kini ditetapkan sebagai tersangka penipuan dan masih mengejar seorang lainnya WN China.
Menurut dia, para tersangka juga menyasar korbannya yang rata-rata wanita dari kalangan berada karena mereka menawarkan investasi bodong kepada para korbannya.
Respati mengungkapkan bahwa hingga kini korban merupakan warga negara asing dan ketika ada warga Indonesia yang merasa tertipu modus serupa silakan melapor ke polisi.
“Korban sampai saat ini adalah dari warga negara asing. Dari Vietnam, Filipina dan Thailand. Kami masih mendalami untuk korban yang ada di Indonesia,” katanya.
Gaji Rp5 sampai Rp7 Juta
Respati melanjutkan 20 orang yang telah menjadi tersangka penipuan daring bermodus aplikasi kencan bergaji Rp5-7 juta per bulan secara tunai.
Menurutnya, para tersangka digaji bulanan oleh bosnya yang berasal dari China berinisial AJ.
“Mereka digaji. Untuk ‘leader’ (pimpinan) Rp7 juta, untuk operator Rp5 juta,” kata Respati.
Dari pengakuan para tersangka, kata Respati, mereka baru bekerja kurang lebih dua bulan. Beberapa orang baru bekerja satu bulan, bahkan ada yang baru dua pekan.
Ia menjelaskan bahwa untuk operator, bekerja dengan membuat akun di aplikasi kencan menggunakan foto profil orang lain yang menarik.
Setelah itu, lanjut Respati, para operator ini terus berinteraksi dengan calon korbannya melalui aplikasi kencan, setelah merasa dekat mereka kemudian menawarkan investasi kepada korbannya.
“Sementara untuk ‘leader’ (pimpinan) mereka menerima korban yang sudah berhasil dibujuk oleh operator untuk investasi,” katanya.
Ia mengatakan bahwa dari 20 tersangka yang berhasil ditangkap, tiga berperan sebagai pimpinan dan 17 orang lainnya merupakan operator penipuan daring tersebut.
Polsek Gambir, Jakarta Pusat masih memburu satu orang warga negara asing (WNA) asal China yang diduga sebagai otak penipuan daring (online) bermodus aplikasi kencan.
Respati menjelaskan bahwa AJ ini memerintahkan tersangka INB, AKP, dan RW yang merupakan pimpinan (leader) di Indonesia.
“AJ ini merupakan bosnya dan merupakan warga negara asing. Informasinya dari China,” kata dia.
(Antara/fra)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA