Jakarta, CNN Indonesia —
Produsen otomotif asal Vietnam, Vinfast, berencana membangun hingga 100 ribu unit stasiun pengisian kendaraan listrik (SPKLU) di Indonesia. Investasi yang disiapkan untuk proyek ini diperkirakan mencapai US$1 miliar atau sekitar Rp16,4 triliun (kurs Rp16.410).
Rosan Roeslani, yang mendampingi pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan CEO Vinfast Pham Nhat Vuong di Istana Merdeka, mengatakan rencana pembangunan infrastruktur ini akan dilakukan secara bertahap.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Charging station kalau enggak salah 100 ribu (unit) itu sekitar 1 billion US$, tapi saya cek lagi agak lupa karena bertahap dari 30 ribu sampai 100 ribu,” ujar Rosan di Jakarta, Senin (10/3).
Menurut dia Vinfast telah menentukan titik-titik lokasi untuk pembangunan stasiun pengisian daya ini, mayoritas berada di Pulau Jawa. Saat ini perusahaan dikatakan masih dalam tahap persiapan untuk mengajukan proposal investasi ke Kementerian Investasi.
Selain Vinfast, Rosan menegaskan pemerintah terbuka bagi investasi dari produsen kendaraan listrik lainnya, termasuk dari Eropa, Amerika dan China, yang ingin membangun jaringan pengisian daya secara independen di Indonesia.
“Buat kita gimana infrastruktur mobil listrik ini ada. Jadi kita terbuka misalnya nanti kalau ada dari Eropa, Tesla, China mau buka charging station independen, kita bisa terbuka. Harapannya penggunaan mobil listrik meningkat,” kata dia.
Pembangunan infrastruktur ini menjadi bagian dari strategi Vinfast untuk memperkuat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Selain investasi di charging station, Vinfast juga akan membangun pabrik mobil listrik seluas 120 hektare di Subang, Jawa Barat, dengan nilai investasi tahap pertama mencapai Rp4 triliun.
(fea/rzr/can)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA