Pepe Usai Menangis: Sepak Bola Memang Kejam


Jakarta, CNN Indonesia

Bek veteran Portugal, Pepe, menyebut kekalahan dari Prancis lewat adu penalti pada perempat final Euro 2024 merupakan hasil yang kejam.

Portugal tumbang di perempat final Euro 2024 lewat adu penalti 3-5 (0-0) lawan Prancis, Sabtu (6/7) dini hari WIB. Satu sepakan titik 12 pas dari Joao Felix yang gagal, mengubur asa timnas Portugal melaju ke semifinal.

Pepe yang tertangkap kamera menangis di pelukan Cristiano Ronaldo usai laga Portugal vs Prancis, menyebut pertandingan sepak bola kadang-kadang bisa sangat menyakitkan. Pemain 41 tahun itu mengaku sedih gagal lolos ke semifinal.


“Sepak bola itu kejam dan kesedihan adalah bagian dari ini. Kami mengincar kemenangan demi negara kami dan memberi kebahagiaan untuk seluruh rakyat,” kata Pepe dikutip dari Reuters.

Pepe yang berstatus pemain paling tua di Euro 2024 itu tak habis pikir timnya harus mengulang drama adu penalti yang juga dialami pada babak 16 besar. Portugal menang lewat babak tos-tosan kontra Slovenia, tapi kini kalah dari Prancis melalui skenario yang sama.

“Lima hari lalu kami menang penalti dan sekarang kami kalah dari penalti. Ini kejam. Tapi hal yang lebih penting adalah memberi selamat untuk rekan-rekan setim saya atas komitmen pada laga ini,” ujar Pepe.

Sementara pelatih Portugal, Roberto Martinez, mengaku bangga dengan permainan timnya. Pelatih asal Spanyol itu mengklaim Portugal tidak beruntung tersingkir di perempat final Euro 2024.

“Kami harus bangga kepada para pemain karena mereka sudah berjuang dan tampil baik. Sepak bola bisa begitu kejam. Kami ingin memberikan kebahagiaan untuk rakyat Portugal dan tim sudah menunjukkan identitas sebagai timnas Portugal,” ujar Martinez.

Eks pelatih timnas Belgia itu juga mengklaim Portugal bermain lebih baik dibanding Prancis. Meski bermain dengan skor kacamata di waktu normal, Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan mencatat 60 persen penguasaan bola dengan jumlah umpan 869 kali, sedangkan Prancis hanya 587 kali.

“Ini adalah pertandingan yang baik dan Prancis merupakan tim bagus. Kami lebih banyak memegang bola dan juga mencatat beberapa peluang. Tapi kami kurang presisi karena butuh mencetak gol. Kami punya banyak kesempatan, tapi laga ini berlangsung dengan teknik dan taktik tingkat tinggi,” ucapnya.


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA