Jakarta, CNN Indonesia —
Sekitar 1,4 GB data milik Badan Keamanan Nasional (NSA) Amerika Serikat (AS) dikabarkan bocor dan diposting di sebuah forum gelap. Data yang bocor itu termasuk sejumlah informasi sensitif dan rahasia.
Kebocoran data NSA ini pertama kali diungkap oleh para peneliti Cyber Press. Data yang bocor tersebut dilaporkan berisi informasi sensitif, termasuk komunikasi internal, dokumen rahasia, dan data pribadi karyawan NSA.
“Pelaku ancaman mengklaim data tersebut diduga diperoleh dari pembobolan data Acuity Inc, sebuah perusahaan yang bekerja sama dengan pemerintah Amerika Serikat dan sekutunya,” demikian laporan Cyber Press pada Senin (8/7).
Kebocoran ini menimbulkan masalah keamanan nasional yang serius dan menyoroti kerentanan dalam langkah-langkah keamanan siber kontraktor pemerintah.
Pengguna forum pembobolan data bernama “Gostingr” mengunggah file rahasia ke breach forums pada Selasa (9/7) dan berniat untuk merilis basis data NSA tersebut.
Menurut Cyber Press, file yang bocor bernama “rFDY.txt” berisi data-data seperti nama lengkap staf, email, nomor kantor, nomor ponsel pribadi.
Selain itu, data sebesar 1,4 GB yang bocor tersebut juga berisi kumpulan alamat email milik pejabat pemerintah dari berbagai entitas seperti pemerintah, militer, dan pentagon.
Para peneliti Cyber Press juga menemukan file-file yang bocor termasuk informasi rahasia dan komunikasi yang dikirim di antara kemitraan intelijen yang dikenal sebagai 5 Eyes, 14 Eyes, dan sekutu AS lainnya.
Kebocoran ini mengancam keamanan pribadi para pegawai NSA dan menimbulkan risiko bagi operasi keamanan nasional. Pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab berpotensi menggunakan data rahasia tersebut untuk melemahkan kepentingan AS di dalam dan luar negeri.
Pada saat laporan ini dibuat, belum ada pernyataan resmi dari Acuity Inc. atau negara anggota Five Eyes mengenai keaslian dokumen yang dibocorkan atau tingkat keparahan pelanggaran tersebut.
Sampai saat ini juga belum diketahui bagaimana para peretas mendapatkan akses sampai akhirnya bisa membocorkan data NSA. Pejabat pemerintah AS dan NSA sampai saat ini juga belum memberikan tanggapan.
(lom/dmi)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA