Jakarta, CNN Indonesia —
Indonesia Corruption Watch (ICW) mengomentari pendaftaran calon pimpinan dan anggota dewan pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang sepi peminat. Menurut Peneliti ICW Kurnia Ramadhana, orang-orang pada trauma dengan pelemahan dan janji penguatan KPK.
“Kami meyakini figur-figur potensial yang memiliki rekam jejak panjang pada isu pemberantasan korupsi masih trauma dengan peristiwa pelemahan KPK tahun 2019 lalu,” ujar Kurnia melalui keterangan tertulis, Selasa (2/7).
Ia menuturkan saat itu masyarakat dikelabui dengan janji manis dari pemerintah dan DPR tentang KPK yang ternyata berujung pada penggembosan lembaga tersebut, baik melalui Revisi UU KPK maupun pemilihan Pimpinan KPK.
Selain itu, kata Kurnia, masyarakat juga sudah enggan menaruh rasa kepercayaan pada komitmen atau janji antikorupsi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ditambah masyarakat juga pesimis soal nasib pemberantasan korupsi di era pemerintahan baru Prabowo Subianto.
“Belum lagi ditambah ketidakpastian nasib KPK mendatang pada era pemerintahan baru nanti,” ucap dia.
Atas kondisi tersebut, ICW, lanjut Kurnia, mendorong agar Panitia Seleksi lebih gencar bekerja untuk meminta masyarakat yang memenuhi syarat sebagai pimpinan dan anggota Dewas KPK agar mendaftar.
“Pada bagian lain, kami juga berharap Presiden Jokowi berbicara untuk menjamin serta menggaransi bahwa proses seleksi kali ini tidak akan lagi mengulangi kesalahan periode 2019 lalu,” kata Kurnia.
Hingga Senin (1/7), baru 10 orang yang mendaftar sebagai capim KPK dan 16 orang sebagai anggota Dewas KPK. Sementara itu, ada 318 orang yang sudah mendaftarkan akun di situs resmi. Pansel membantah sepi peminat.
“Entar dilihat dulu, tunggu, tunggu. Baru dua hari,” kata Ketua Pansel Capim KPK Yusuf Ateh di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (1/7).
Ateh menilai pendaftaran capim KPK tak sepi peminat karena sudah ada ratusan orang yang mendaftarkan akun. Menurutnya, hal ini menunjukkan antusiasme.
Ia menjelaskan biasanya orang-orang mendaftarkan akun terlebih dahulu. Pendaftaran sebagai capim baru akan dilakukan mendekati akhir masa pendaftaran.
Meski begitu, ia berjanji akan terus mengevaluasi proses pendaftaran capim KPK. Ia berkata Pansel akan menggelar evaluasi Senin minggu depan.
“Nanti saya cek lagi. Tanggal 8 akan kita evaluasi,” ucap Ateh.
Pansel sudah bekerja dengan mendengarkan masukan dari berbagai elemen masyarakat. Mereka juga sudah membuka pendaftaran pada 26 Juni hingga 15 Juli 2024.
Pendaftaran capim dan anggota Dewas KPK dilakukan dengan membuat akun terlebih dahulu di laman
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA