Biden Akui Zionis sampai Sniper Rusia Beber Janggal Penembakan Trump

Daftar Isi



Jakarta, CNN Indonesia

Perkembangan penyelidikan penembakan mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump sampai panas politik pemilihan presiden AS 2024 menjadi sorotan berita global pada Rabu (17/7).

Agresi brutal Israel ke Jalur Gaza Palestina juga terus menjadi perhatian. Berikut kilas berita internasional:

Ahli Sniper Rusia Beber Kejanggalan Insiden Thomas Crooks Tembak Trump

Ahli sniper Rusia mengungkap kejanggalan dalam insiden penembakan mantan sekaligus calon Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Pennsylvania pada Sabtu (13/7).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wakil Presiden Federasi Menembak Jarak Jauh Rusia, Alexander Pochuev menuliskan pandangannya terkait kejanggalan ini di Russia Today.

Dalam tulisannya, Pochuev mengatakan bahwa Secret Service AS berhasil melumpuhkan Thomas Matthew Crooks, pelaku penembak Trump, hanya dalam waktu singkat setelah Crooks melepaskan tembakannya.

WNI di Jepang Ditangkap karena Merampok dan Meninju Perempuan

Seorang warga negara Indonesia (WNI) ditangkap di Fukuoka, Jepang, usai meninju wajah perempuan dan melukai serta merampok dompetnya.

Media lokal Jepang, KBC News, melaporkan WNI tersebut memukul wajah sang perempuan beberapa kali sebelum akhirnya merampok tas dan dompet. Menurut keterangan polisi, ia juga sempat menginjak perut korban.

Korban pun mengalami patah hidung dan luka-luka di sekitar wajahnya, termasuk mulut.

Pernyataan Aneh Biden: Akui Diri Zionis, Tapi Dukung Palestina

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menklaim dirinya adalah seorang Zionis yang telah melakukan banyak hal untuk warga Palestina, lebih dari yang dilakukan siapa pun.

Pernyataan aneh itu dilontarkan Biden saat wawancara dengan Speedy Morman dari Complex Networks, di acara “360 with Speedy”, sehari sebelum insiden penembakan Donald Trump.

Ketika ditanya oleh pewawancara apakah dia seorang Zionis, Biden dengan singkat menjawab “ya”. Dia juga menggambarkan dirinya sebagai Zionis bahkan sebelum dan sesudah agresi Israel ke Gaza pada Oktober 2023 lalu.

(rds)

Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA