Jakarta, CNN Indonesia —
Pelatih Timor Leste U-19, Eduardo Pereira, mengungkapkan rasa senangnya bisa mencetak dua gol ke gawang Timnas Indonesia U-19 saat kalah 2-6 di Piala AFF U-19 2024, Selasa (23/7).
Kekalahan telah tersebut didapat Timor Leste dalam pertandingan terakhir Grup A di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.
Dua gol Timor Leste ke gawang Indonesia itu di cetak Ricardo Rorinho dari titik penalti pada menit ke-22, dan sepakan. Alexandro Bahkito Lemos pada menit ke-86.
“Timor Leste bisa bermain melawan Indonesia dan memasukkan gol. Itu saja bagi saya sebagai pelatih karena kami Timor Leste, saya sudah cukup senang dengan anak-anak,” ujar Eduardo Pereira, usai pertandingan, Selasa (23/7) malam.
Meskipun kalah di laga tersebut, Eduardo tetap memuji permainan Indonesia dan mengakui kualitas tim asuhan Indra Sjafri.
“Saya kira permainan pemain Indonesia bagus dan saya percaya Coach Indra Sjafri yang sudah sering bersama pemain-pemain muda sejak dulu sampai sekarang. Dia bisa memperbaiki lebih baik lagi ke depannya untuk bisa menjuarai piala ini,” tutur Eduardo.
Lebih lanjut, Eduardo Pereira juga meyakini keuntungan menjadi tuan rumah sebagai faktor penting bagi keberhasilan Indonesia sejauh ini.
Eduardo Pereira pun berharap Timor Leste bisa mendapatkan kesempatan menjadi tuan rumah di masa depan untuk meningkatkan performa timnya.
“Seandainya kalau kami Timor Leste sekali-kali kalau ada menjadi tuan rumah, saya yakin [bisa],” ucap Eduardo.
Terkait perkembangan sepak bola Timor Leste, Eduardo Pereira menyadari, hal itu masih banyak menyisakan pekerjaan rumah dan kekurangan, terutama infrastruktur.
“Saya kira setelah ini karena Piala Asia U-20 sangat ketat, mungkin setelah pulang manajemen harus membuat laporan ke federasi supaya apa yang kami jalani bisa diperbaiki,” katanya.
Meski demikian, Eduardo Pereira optimistis dengan masa depan sepak bola Timor Leste. Ia membuka peluang kerjasama dengan negara tetangga seperti Indonesia atau Australia untuk menggelar latihan di negara lain.
“Meskipun di Timor Leste infrastruktur belum memadai, tapi bisa kerja sama dengan negara tetangga seperti Indonesia atau Australia untuk bisa terus latihan di negara lain,” pungkasnya.
(frd/sry)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA