Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia —
Wakil presiden Amerika Serikat sekaligus bakal calon presiden dari Demokrat Kamala Harris disebut-sebut berpotensi menang melawan Donald Trump.
Sejumlah pengamat hubungan internasional mengatakan Harris punya peluang mengalahkan Trump, yang saat ini di atas angin.
Harris belum resmi diusung Demokrat. Partai bakal mengumumkan kandidat calon presiden mereka pada Agustus mendatang.
Jika Demokrat betul-betul mengusung Harris berikut sejumlah senjata yang bisa memenangkan dia dalam pemilu menurut para pengamat.
Latar belakang hukum
Harris pernah malah melintang di dunia hukum. Dia bergabung dengan Kantor Kejaksaan Alameda County pada 1990 dan fokus terkait kasus kekerasan terhadap anak.
Lalu pada 2010, dia terpilih menjadi Jaksa Agung California. Tujuh tahun setelah itu, dia dilantik menjadi anggota Senat.
Sementara itu, Trump sedang menghadapi serangkaian kasus pidana yang menjeratnya.
Beberapa kasus itu yakni penyembunyian dokumen rahasia, uang tutup mulut ke bintang pronografi, hingga upaya menggagalkan hasil pemilu 2020.
Trump merupakan calon presiden dalam pemilihan umum yang digelar empat tahun lalu.
Pengamat hubungan internasional dari Universitas Indonesia, Suzie Sudarman, bahkan menyebut pertarungan itu tak sepadan.
“Ini kampanye antara jaksa dengan pesakitan,” ujar Suzie ke CNNIndonesia.com, Senin (23/7).
Rangkul swing voter, kelompok kanan, dan kulit berwarna
Pengamat hubungan internasional dari Universitas Padjadjaran Teuku Rezasyah mengatakan jika Harris ingin menang Demokrat harus merangkul semua kalangan.
Kelompok-kelompok itu termasuk swing voter dan kelompok kanan.
“Manajer kampanye harus bekerja sangat keras, melayani setiap segmen- segmen di AS, pemilih awal, pemilih pemilih swing voter,” kata Rezasyah.
Dia lalu berujar, “Mereka harus merangkul sayap keagamaan kalau enggak ya kalah.”
Swing voter merupakan orang-orang yang masih belum menentukan dukungan atau kecenderungan dukungan ke salah satu kandidat.
Suzie juga pandangan serupa. Dia mengatakan Harris harus bisa meraup suara dari orang-orang kulit berwarna dan pendukung Palestina.
Harris bisa menunjukkan pendirian dia soal kesetaraan ras, kejahatan senjata, dan hak reproduksi perempuan untuk meraup suara pemilih muda, perempuan, hingga kelompok minoritas.
Kampanye isu seksi
Rezasyah mengatakan jika Harris ingin menang, Demokrat juga harus mengkampanyekan isu-isu seksi.
Isu seksi itu di antaranya persenjataan, soft power baru, hingga gagasan tak terduga yang memperkenalkan kembali Amerika Serikat yang tiada tanding.
Soal persenjataan, AS memang menghadapi masalah pengendalian senjata beberapa tahun ini.
Arsip Kekerasan Senjata AS melaporkan per 7 Desember 2023, sebanyak 40.167 orang meninggal imbas kekerasan senjata. Dari jumlah ini, 1.306 di antaranya merupakan remaja dan 276 adalah anak-anak.
Di masa pemerintahan Biden, kekerasan senjata juga menjadi perhatian. Warga AS bahkan sempat menuntut Kongres segera mengesahkan undang-undang pengendalian senjata. Namun, dia tak punya banyak kendali di Kongres.
(isa/bac)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA