Bisnis  

Cerita Manis Panen Melimpah Berkat Manna Pupuk Organik Probiotik


Jakarta, CNN Indonesia

Bahagia, begitulah perasaan I Wayan Widada, petani Subak di Desa Wisata Jatiluwih, Bali.

Maklum, sawahnya yang sempat menurun hasil panennya beberapa tahun belakangan ini kembali berseri.

Hal itu kata pria yang juga sering disebut Manis itu terjadi usai ia menggunakan Manna Pupuk Organik Probiotik.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ditemui di sela-sela kegiatannya bertani, ia mengaku sempat putus asa. Pasalnya, sawah yang selama ini menjadi sumber kehidupannya, produksinya terus menurun beberapa tahun belakangan ini.

Hal itu imbas penggunaan pupuk kimia yang dilakukannya demi menggenjot produksi padinya.

Saat itu, Manis mengatakan produksi padinya memang meningkat. Tapi, setelah itu lama kelamaan justru produksinya justru menurun. Bahkan di titik akhir, ia malah rugi karena hasil panenan tidak bisa menutupi biaya yang ia keluarkan untuk menanam padi.

Masalah tak hanya ia alami sendiri. Sejumlah petani mengalami kejadian serupa. Akhirnya, ia berdiskusi dengan teman-teman petaninya untuk mengatasi masalah itu.

Tak hanya dengan petani, dia dan teman-temannya juga berdiskusi dengan penyuluh pertanian. Dari hasil diskusi akhirnya didapatlah jalan keluar; memakai Manna Pupuk Organik Probiotik.

Hasilnya klaim Manis; luar biasa. Tanah menjadi subur kembali, padi pun kian sehat, kuat serta tahan terhadap hama penyakit. Hasil panen pun semakin melimpah.

“Tiga tahun lalu saya mencobanya di lahan saya yang seluas 40 are. Hasilnya cukup menggembirakan. Panen sedikit demi sedikit demi sedikit dari 4-5 ton menjadi hampir dua kali lipatnya,” katanya kepada CNNINdonesia.com akhir pekan kemarin.




Manis bercerita setelah menggunakan Manna Pupuk Organik Probiotik, sawahnya menjadi subur dan panennya melimpah lagi. (CNN Indonesia/ Agus Triyono).

Keberhasilan Manis pun memantik ketertarikan rekan-rekan petaninya di kawasan Jatiluwih. Mereka yang selama ini masih belum percaya dengan khasiat Manna Pupuk Organik Probiotik; I Wayan Suteja Wisesa dan I Nengah Putrayasa mulai jatuh cinta dengan penyubur itu.

Sempat memandang sebelah mata, akhirnya mereka ikut-ikutan Manis. Mulai musim tanam yang dimulai awal Juli kemarin mereka memutuskan untuk memakai Manna Pupuk Organik Probiotik.

“Awal tanam musim ini saya mulai memakai karena tertarik dengan hasilnya,” kata I Wayan Suteja.

Sementara itu I Nengah Putrayasa mengaku selain untuk meningkatkan hasil produksi padinya lagi, ketertarikannya memakai Manna Pupuk Organik Probiotik juga didasarkan pada kepeduliannya terhadap Jatiluwih yang ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda UNESCO sejak 2012 lalu.

Pemberian status itu sedikit banyak sudah mengangkat sektor pariwisata Jatiluwih sehingga masyarakatnya tak hanya menikmati hasil dari bertani tapi juga wisata.

Ia tak ingin Jatiluwih rusak pesonanya imbas penggunaan pupuk kimia. Pasalnya, kerusakan pasti akan dijadikan dalih UNESCO untuk mencabut status itu.

“Itu kekhawatiran saya. Harapan saya dengan menggunakan pupuk itu, kekhawatiran tak terjadi,” katanya.




Manna Pupuk Organik ProbiotikPadi yang ditanam dengan Manna Pupuk Organik Probiotik. (Istimewa).

Lalu apa Manna Pupuk Organik Probiotik?

CTO and Head of Agribio Village yang ikut mengembangkan penyubur itu Tjipto Hadiono mengatakan sejatinya Manna Pupuk Organik Probiotik adalah pupuk yang bahan bakunya berasal dari 25 jenis mikroba organik kaya akan Rhizobium, Azotobacter sp, Trichoderma sp, Bacillus sp yang berperan penting dalam meningkatkan kesuburan tanah.

Bakteri diproses dengan ditambah dengan NPK alias pupuk buatan organik yang dipanaskan.

“Mikrobanya ini di kita yang punya baru Manna,” katanya.

Kandungan mikroba yang terdapat dalam Manna Pupuk Organik Probiotik inilah kata Tjipto yang bermanfaat dahsyat dalam menyuburkan tanaman.

Ia mengatakan kandungan 25 mikroba ini akan aktif dalam memproduksi Nitrogen, Fosfor dan Kalium; 3 unsur nutrisi penting yang diperlukan dalam pertumbuhan tanaman.

Dan keunggulannya kata Tjipto, khasiat pupuk ini bisa bertahan lama antara 3 sampai 6 bulan bahkan sampai dengan 1 tahun.

Dia akan tersimpan di tanah, membantu menjaga kesuburannya sehingga efek kesuburannya tetap bisa bertahan sampai beberapa kali masa tanam.

“Mikrobanya bisa bertahan sampai 1 tahun, di mana panen ke dua akan lebih baik lagi, panen berikutnya akan lebih baik lagi tanpa jeda karena ada mikroba yang membuat nilai positif terhadap tanah. Yang paling penting mikrobanya juga dapat diserap karbon, sehingga PH tanah akan sempurna di 6,5 sampai 7,” katanya.

PH tanah yang sempurna inilah yang kemudian bermanfaat dalam membantu tanaman menyerap nutrisi.




Manna Pupuk Organik ProbiotikTanaman melon yang tumbuh subur di lahan yang dipupuk dengan Manna Pupuk Organik Probiotik. (CNN Indonesia/ Agus Triyono).

Corporate Director & Head of IR Preston Soepranoto mengatakan inisiatif pengembangan Manna Pupuk Organik Probiotik sudah dilakukan selama lebih dari 7 tahun belakangan ini. Dalam pengembangan itu berbagai proses uji coba dan sertifikasi sudah dijalankan.

Berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan perusahaannya Manna Pupuk Organik Probiotik cukup bagus untuk tanaman.

Untuk padi misalnya, padi yang ditanam dengan menggunakan pupuk buatan perusahaannya berbatang lebih besar, tinggi dan kuat. Akar padi juga kuat menopang batang dan biji padi.

Tak hanya itu, padi yang dihasilkan pun lebih padat berisi dan banyak.

“Ini membuat hasil panen bisa meningkat 20 sampai bahkan 100 persen,” katanya.

Peningkatan tentunya bagus bagi panen dan penghasilan petani. Nah, untuk memastikan kedahsyatan pupuk buatan perusahaannya tersebut, Prestin mengatakan pihaknya terus melakukan uji coba penggunaan pupuk.

Uji coba dilakukan di 63 demplot. Salah satunya berada di kawasan Desa Wisata Jatiluwih. Saat ini pihaknya sudah melakukan uji coba di sekitar 30 hektare di antara 75 ribu hektare sawah di Bali.

Hasil uji coba ia harapkan bisa memberikan bukti ke petani; Manna Pupuk Organik Probiotik efektif dalam membantu mereka menyuburkan tanah dan meningkatkan hasil panen. Bukti diharapkan bisa menarik petani untuk menggunakan Manna Pupuk Organik Probiotik.

“Setelah mengetahui hasilnya, kita harapkan ya membeli,” katanya.

Ia mengatakan saat ini Manna Pupuk Probiotik sudah diproduksi sebanyak 15 ton per hari. Pupuk juga sudah dijual bebas  di pasar dengan harga Rp12 ribu per kilogram.

Pupuk juga sudah memiliki izin edar dari pemerintah Nomor: 02.07.2022.1086. Pupuk juga sudah mendapatkan Sertifikasi Pertanian Organik SNI 6729:2016.




Manna Pupuk Organik ProbiotikBawang merah yang ditanam di lahan yang dipupuk dengan Manna Pupuk Organik Probiotik. (CNN Indonesia/ Agus Triyono).

Efektivitas itu pun diakui Dekan Fakultas Pertanian Universitas Udayana Alit Susanta Wirya. Berdasarkan hasil uji efektivitas pupuk terhadap tanaman jagung manis, bawang merah dan melon yang dilakukan lembaganya beberapa waktu lalu, Manna Pupuk Organik Probiotik memang bagus.

Alit mengatakan penggunaan Manna Pupuk Organik Probiotik berdampak positif pada peningkatan hasil panen bawang. Ia mengatakan jika tanpa intervensi pupuk itu, panen bawang biasanya hanya bisa mencapai 8 ton per hektare.

“Berdasarkan uji efektivitas, ini bisa meningkat panennya jadi 15 ton,” katanya.

Peningkatan jumlah panenan katanya juga terjadi pada melon dan jagung. Ia mengatakan peningkatan hasil itu bisa terjadi karena Manna Pupuk bisa membuat tanaman menjadi kuat dalam menghadapi serangan penyakit.

“Ada mikroba yang membantu tanaman ini meningkatkan pertahanan tanaman, ini bawang jarang sakit dibandingkan tempat lain,” katanya.

Dewa Nyana, peneliti pertanian dari Universitas Udayana mengatakan penggunaan Manna Pupuk Organik Probiotik memang berdampak positif ke tanaman.

Dampak bagus bisa dilihat dari kondisi tanaman.

“Yang kimia daunnya menguning, Manna Pupuk daunnya tetap hijau, slow release karena pupuknya masih ada, buah jauh beda, daun masih hijau masih melakukan fotosintesa makanya umbinya besar besar, biasanya kalau daun bagus umbinya kecil, ini daun bagus umbi juga bagus,” katanya.

Selain itu, buah yang dihasilkan juga lebih bagus. Untuk melon misalnya, rasa buah yang dihasilkan lebih renyah dan manis.

(agt/asa)



Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA