Jakarta, CNN Indonesia —
Lukisan gua berusia 51.200 tahun yang ditemukan di Leang Karampuang, Maros-Pangkep, Sulawesi Selatan, disebut membuktikan keberadaan peradaban tua di Indonesia yang melampaui Mesopotamia.
Hal itu diungkap oleh Adhi Agus Oktaviana, ahli seni cadas di Pusat Riset Arkeometri di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dalam acara perilisan studi yang terbit di jurnal Nature, Kamis (4/7).
Salah satu penanya mengungkit soal kemungkinan lukisan gua dan peradaban manusianya lebih tua ketimbang Mesopotamia, salah satu peradaban tua dunia.
“Jawabannya sudah pasti jelas lebih tua umurnya,” jawab Adhi.
Menurutnya, itu berdasarkan bukti paleoantropologi ada temuan gigi manusia (Homo sapiens) berusia sekitar 70 ribu tahun di Indonesia. Sementara, yang sampai di Australia mencapai 65 ribu tahun.
Untuk kawasan Wallacea (kawasan tengah Indonesia), Adhi menyebut peradaban di sana berusia lebih dari 50 ribu tahun berdasarkan bukti gambar cadas itu.
“Dari bukti gambar cadas 50 ribu tahun, [bukti] paleoantropologinya sekitar 26 sampai 16 ribu tahun [berupa] rahang atas,” ujar dia.
Peradaban maju
Melansir situs Kemendikbud, Mesopotamia merupakan salah satu peradaban awal dunia, selevel dengan yang ada di lembah sungai Indus, China, Mesir, Yunani dan Romawi, hingga Maya, Aztek, dan Inka.
Peradaban Mesopotamia terletak di antara dua sungai besar di Irak, yakni Sungai Eufrat dan Sungai Tigris. Beberapa kerajaan bergantian menjadi penguasa di peradaban ini.
Yakni, Sumeria, Babylonia, Assyria, hingga Babylonia baru, yang merupakan bangsa Semit.
Penguasa awal peradaban ini adalah Sumeria yang berpusat di Akkadia, jauh di atas 3.000 Sebelum masehi (SM). Mereka hidup secara semi nomadik dengan beternak, berdagang, dan bertani.
Pertanian terutama dipicu oleh kondisi tanah subur sepanjang aliran sungai yang berlumpur usai banjir surut.
Orang Sumeria juga sudah membuat penanggalan, yang dibagi hingga jam, menit, dan detik. Mereka juga sudah menciptakan salah satu sistem penulisan paling awal yang diketahui, yaitu cuneiform.
Sejak sekitar tahun 3.200 SM, mereka mulai menulis di atas lempengan yang terbuat dari tanah liat.
Selain itu, bangsa Sumeria juga membangun sebuah bangunan menjulang tinggi berbahan batu bata, ziggurat.
Bangsa-bangsa setelahnya mewarisi dan makin memajukan peradaban Sumeria.
Dengan ragam kemajuan di Mesopotamia, Adhi pun berkesimpulan peradaban kuno di Sulawesi ini tak lebih maju. Hal ini dibuktikan dengan cerita pada lukisan gua di kompleks Taman Arkeologi Leang-leang, Sulsel, yang cenderung menceritakan soal perburuan hewan.
“Mesopotamia lebih muda umurnya dan itu peradaban kan mungkin lebih maju, sudah ada pertanian. Kalau ini (Leang Karampuang) kan masih berburu,” tandas dia.
[Gambas:Video CNN]
(arh)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA