Jakarta, CNN Indonesia —
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menjamin harga BBM subsidi tak naik, meski bakal diturunkan kadar sulfurnya.
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves Rachmat Kaimuddin menyebut produksi BBM rendah sulfur menjadi langkah pemerintah mengurangi polusi udara. Nantinya, kadar sulfur di pertalite dan pertamax diturunkan oleh PT Pertamina (Persero).
“Saya akan ulangi terus, jangan sampai salah. Kita tidak ada rencana menaikkan harga BBM subsidi, yang ada kita ingin perbaiki kualitasnya. Disebut ongkosnya naik dong, siapa yang bayar? Karena kita gak mau naikin harganya, berarti yang bayar APBN,” jelasnya dalam Diskusi di Kemenko Marves, Jakarta, Kamis (12/9).
“Kalau pemerintah bayar, berarti jumlah subsidi dan kompensasi itu naik, tapi subsidi hari ini disinyalir belum tepat sasaran. Sehingga kita mengusulkan bersamaan supaya tidak ada beban ke masyarakat dan beban ke APBN relatif terukur agar dilakukan penyaluran BBM subsidi tepat,” sambung Rachmat.
Ia menjelaskan enam kilang Pertamina menjadi kunci produksi BBM rendah sulfur di mana bisa menghasilkan 12 kombinasi jenis bahan bakar. Adapun produksi BBM rendah sulfur oleh Pertamina dipastikan bertahap.
Anak buah Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan itu menegaskan upaya ini sejalan dengan niat pemerintah menyediakan BBM berkualitas.
“Ini tentunya membutuhkan kesiapan Pertamina, kilang. Jadi, ini akan dilakukan secara per daerah, tahapannya per daerah. Rencananya, mungkin direncanakan fully secara nasional (BBM rendah sulfur) di akhir 2027 atau awal 2028,” tuturnya.
“Tapi kebetulan ada satu wilayah dan jenis BBM (subsidi) itu solar sudah siap untuk Jakarta dan sekitarnya. Kita dorong segera,” sambung Rachmat.
Akan tetapi, Rachmat menegaskan tak tahu-menahu apakah akan ada nama dagang baru untuk pertalite dan pertamax. Ia menyebut itu hak Pertamina.
“Saya gak tahu namanya nanti (BBM rendah sulfur) apa. Pokoknya bensin kotor ini kita rencana hilangkan dan harganya sama (setelah diturunkan kadar sulfurnya),” kata Rachmat.
“Namanya apa, wallahu a’lam. Mau dinamain pertamax, pertalite juga, gak tahu. Jadi, itu terserah Pertamina,” tutupnya.
Pertalite dengan research octane number (RON) 90 saat ini memiliki konten sulfur 500 parts per million (ppm). Sedangkan standar emisi Euro 4 mengharuskan kandungan sulfur 50 ppm.
[Gambas:Video CNN]
(skt/sfr)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA