Jakarta, CNN Indonesia —
Bek tengah Australia Harry Souttar waswas dengan teror suporter Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) saat melawan Timnas Indonesia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026, Selasa (10/9).
Timnas Indonesia akan melakoni laga kandang pertama melawan Australia dalam Grup C babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion GBK. Venue pertandingan ini mengalami perubahan setelah sebelumnya direncanakan di Gelora Bung Tomo.
Stadion GBK memiliki kapasitas 78 ribu penonton. Akan tetapi untuk pertandingan Indonesia vs Australia nanti PSSI hanya menyediakan 65 ribu tiket.
Ini karena Indonesia masih dalam pengawasan FIFA imbas Tragedi Kanjuruhan. Sehingga tiket yang dijual untuk pertandingan di Indonesia belum bisa dijual sesuai kapasitas penuh stadion.
Kendati GBK tidak akan terisi penuh, namun Harry Souttar tetap khawatir dengan teror suporter Indonesia dalam pertandingan nanti.
“[Pertandingan Selasa] akan ramai, akan berisik [tetapi perasaannya] penuh kegembiraan. Anda ingin bermain di depan banyak orang, stadion penuh, dan atmosfer yang besar,” ujar Souttar dikutip dari ESPN.
Pemain Sheffield United itu juga menilai, main di stadion penuh akan menyulitkan. Karena suara suporter tuan rumah akan mengintimidasi dan memberikan tekanan mental kepada tim tamu.
“Mungkin akan sedikit lebih sulit, tetapi rasanya seperti bermain di tempat yang tidak hanya dihuni 11 pemain, tetapi juga semua pemain di bangku cadangan dan seluruh tim di belakang kami, semua staf, melawan 80 ribu orang,” tutur Souttar.
“Mentalitasnya adalah ‘kita melawan dunia’ [dan] tidak ada perasaan yang lebih baik daripada bermain di kandang sendiri seperti itu dan meraih hasil,” ucap Souttar menambahkan.
(sry/jal)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA