Bersih-bersih Jelang Olimpiade, Prancis Usir Imigran Keluar Kota Paris


Jakarta, CNN Indonesia

Prancis mengirim ribuan imigran tunawisma keluar Ibu Kota menjelang gelaran Olimpiade Paris 2024 akhir Juli ini.

Aksi bersih-bersih ini dilakukan menyusul janji Presiden Emmanuel Macron bahwa Olimpiade kali ini akan menampilkan kemegahan negaranya.


Namun, asrama atlet Olimpiade justru dibangun di salah satu wilayah termiskin di pinggiran Paris, tempat ribuan tunawisma, termasuk kaum imigran, tinggal.

Pusat gelaran Olimpiade bakal berlangsung di Seine-Saint-Denis, Paris, di mana sekitar satu dari tiga warga di sana adalah kaum imigran.

Para imigran mengaku dijanjikan tempat tinggal di luar kota Paris, namun nyatanya mereka ditelantarkan di jalanan asing di luar kota Paris hingga ditandai untuk dideportasi.

Pejabat lokal disebut memerintahkan mereka naik bus ke kota-kota seperti Lyon atau Marseille.

“Kami diusir karena Olimpiade,” kata Mohamed Ibrahim, dari Chad, yang diusir dari pabrik semen yang ditinggalkan di dekat Perkampungan Olimpiade, tempat asrama atlet bernaung.

Ibrahim menuturkan sebuah bus mengantar ia dan rombongan imigran tunawisma lain dua jam perjalanan ke barat daya kota di luar Orléans.

“Mereka (aparat) memberi Anda tiket secara acak. Jika itu tiket ke Orléans, pergilah ke Orléans,” ucap Oumar Alamine, imigran asal Republik Afrika Tengah.

Dikutip The New York Times, pemerintahan Presiden Macron menolak berkomentar. Namun, mereka mengatakan ini adalah program sukarela yang dimaksudkan untuk meringankan krisis perumahan di Paris.

Pemerintah juga membantah relokasi ini berkaitan dengan Olimpiade. Namun, NYT memperoleh surat elektronik dari pejabat pemerintah yang mengatakan aparat memang merelokasi para imigran di dekat venue Olimpiade.

Selama setahun terakhir, Prancis memang makin ketat menertibkan imigran terutama yang tak memiliki tempat tinggal. Polisi dan pengadilan telah mengusir sekitar 5.000 imigran tunawisma selama setahun.

Mayoritas dari para imigran tunawisma ini merupakan pria lajang.

Alasan pengusiran ini adalah pemerintah mengaku sudah tak memiliki tempat lagi untuk menampung 200 ribu imigran tunawisma. Sebanyak setengahnya tinggal di dalam dan sekitar Paris.

Karena itu, Prancis mendirikan 10 tempat penampungan sementara di seluruh negeri sejak tahun lalu.

Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA