Badung, CNN Indonesia —
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menyebut lima kader Nahdlatul Ulama (NU) yang menghadap Presiden Israel Isaac Herzog di tengah genosida di Palestina, adalah langkah memalukan.
Menurut Cak Imin aksi lima kader NU seperti tidak mengetahui apa yang sedang terjadi di Gaza, Palestina.
“Itu bukan urusan kita tapi memalukan. Iya kayak enggak mengerti urusan,” kata Cak Imin, usai menghadiri acara Sekolah Pemimpin Perubahan (SPP) PKB Wilayah III di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (17/7) sore.
Sementara, Wakil Ketua Umum Partai PKB Muhammad Hanif Dhakiri menegaskan komitmen PKB adalah pro atau mendukung Palestina.
“Intinya, kami PKB ini tetap pro terhadap Palestina. Jadi kami ikut menyayangkan. Itu soal sensitivitas terhadap perasaan orang yang sedang berjuang kemerdekaan di Palestina. Rakyat Palestina yang begitu menderita dengan perang,” ujarnya.
Lima orang nahdliyin bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog menuai kecaman publik. Kelima nahdliyin itu di antaranya Zainul Maarif, Munawir Aziz, Nurul Bahrul Ulum, Syukron Makmun dan Izza Annafisah Dania. Namun hingga kini belum jelas kapan pertemuan tersebut terjadi.
Pertemuan itu menuai kecaman publik berbuntut permintaan maaf dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
“Saya mohon maaf kepada masyarakat luas, seluruhnya, bahwa ada beberapa orang dari kalangan Nahdlatul Ulama yang tempo hari pergi ke Israel, melakukan engagement di sana,” ujar pria yang akrab disapa Gus Yahya ini salam konferensi persnya kemarin.
(kdf/wis)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA