Covid-19 Varian KP.3 Melonjak di Jepang, Ini Gejalanya


Jakarta, CNN Indonesia

Gelombang Covid-19 anyar tengah melanda Jepang. Varian baru KP.3 menyebar dengan cepat ke berbagai penjuru negara.

Lantas, bagaimana gejala Covid-19 subvarian KP.3?

Tak cuma pada orang yang belum menjalankan vaksinasi, varian ini juga menyerang orang yang telah mendapatkan vaksinasi.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Orang-orang dengan cepat kehilangan kekebalannya setelah mendapatkan vaksinasi,” ujar Presiden Japan Association of Infectious Disease Kazuhiro Tateda, melansir South China Morning Post.

Berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan Jepang, peningkatan kasus Covid-19 mencapai 39 persen dari 1-7 Juli 2024 dibandingkan dengan akhir Juni.

Tateda juga mengatakan, kebanyakan kasus KP.3 yang ditemukan di Jepang tak menimbulkan gejala yang parah. Sebagian besar gejala hanya berkisar dari ringan hingga sedang.

Gejala Covid-19 subvarian KP.3

Tak cuma di Jepang, KP.3 juga menjadi subvarian yang mendominasi di Amerika Serikat pada Juli ini. KP.3 merupakan turunan dari varian SARS-CoV-2 yang paling umum, Omicron.

Mulanya, para ilmuwan menjuluki subvarian ini dengan sebutan ‘FLiRT’. Nama ini didapat dari lokasi mutasi protein lonjakannya.

Ahli penyakit menular di Vanderbilt University Medical Center Profesor William Schaffner menduga subvarian satu ini lebih menular dibandingkan lainnya.

“Ini masih tahap awal. Tapi, kesan awalnya adalah varian ini cukup mudah menular,” ujar Schaffner, mengutip Today. Subvarian ini dipercaya lebih jago dalam menghindari sistem kekebalan tubuh.

Subvarian ini juga tak menimbulkan gejala yang sangat khas. Tampaknya, subvarian satu ini mengikuti gejala subvarian sebelumnya.




Ilustrasi. Gejala Covid-19 varian KP.3 berkisar dari ringan hingga sedang. (iStockphoto/franckreporter)

Berikut gejala Covid-19 subvarian KP.3 yang ditemukan di Jepang:

– demam tinggi,
– sakit tenggorokan,
– anosmia,
– sakit kepala,
– kelelahan.

Selain itu, subvarian satu ini juga bisa memicu gejala lain seperti berikut:

– batuk,
– pilek,
– nyeri otot,
– sesak napas,
– mual atau muntah,
– diare.

Menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC), tingkat keparahan gejala akan bergantung pada kekebalan tubuh masing-masing individu.

[Gambas:Video CNN]

(asr/asr)


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Exit mobile version