Singapura, CNN Indonesia —
Danamon menggandeng SAP dan teknologi kecerdasan buatan (AI) mereka untuk memaksimalkan kinerja departemen Human Resource Development (HRD) sekaligus menyulapnya menjadi peluang bisnis bagi perusahaan.
Handri Yustanto, Business Process and Digitalization Head – Corporate Human Resources Bank Danamon, bercerita bagaimana awalnya Danamon mengadopsi layanan cloud SAP untuk melakukan optimasi pada pengelolaan SDM.
Menurutnya, departemen SDM memiliki banyak tantangan, terlebih Bank Danamon memiliki 856 kantor cabang di seluruh Indonesia.
Handri menyebut salah satu tantangannya adalah menjaga sustainabilitas bisnis, ketika beberapa posisi karyawan akan ditinggalkan.
“Bagaimana kita bisa menjawab tantangan terkait people, misalnya, bagaimana sih saya bisa monitor ketika 1 cabang formasinya ada kepala cabang segala macam ini bisa terjaga,” katanya kepada CNNIndonesia.com di SAP NOW SEA 2024, Singapura, Rabu (24/7).
“Misalnya, kita harus pastikan kita punya kandidat ketika salesnya resign. Berapa lama service level ketika dari mencari kandidat sampai ke terpenuhi kandidat, termasuk juga kalau di bank itu kan kita harus punya knowledge yang sama ketika menjelaskan ke nasabah,” tambahnya.
Penggunaan SAP SuccessFactors dan implementasi SAP Business AI disebut menjadi jawaban atas tantangan tersebut.
Handri menyebut proses yang sebelumnya perlu memakan waktu seperti menyaring CV bisa dipangkas berkat adopsi teknologi SAP, bahkan “mereka cut dengan menggunakan AI itu sampai 60 persen.”
Selain proses perekrutan, Handri mencontohkan beberapa manfaat lain yang dirasakan Danamon setelah adopsi SAP Business AI.
Itu mulai dari berkurangnya tiket pertanyaan dari karyawan hingga 70 persen; service level aggrement (SLA) untuk surat keterangan dari 1 hari menjadi hanya satu jam; pembuatan unggahan lowongan kerja yang lebih cepat; hingga penyederhanaan proses-proses SDM lainnya.
Handri mengatakan berkurangnya porsi kerja administratif tersebut membuat mereka bisa lebih fokus pada fungsinya sebagai mitra bisnis strategis. Alhasil, mereka kini menemukan peluang baru menghasilkan cuan bagi perusahaan, yang lagi-lagi dioptimasi oleh AI.
Bagi perusahaan perbankan, nasabah menjadi elemen yang penting untuk keberlanjutan bisnisnya. Dengan demikian, akuisisi nasabah baru atau upselling pada nasabah yang telah bergabung menjadi tulang punggung perusahaan.
Handri mengatakan adopsi SAP Business AI membuat kedua hal tersebut bisa dibantu oleh departemen HRD. Karyawan kini menjadi peluang cuan baru lewat penawaran produk dilakukan berbasis data yang diolah oleh AI.
Ia mencontohkan bagaimana seorang karyawan dengan gaji tertentu bisa diberi tawaran pembelian kendaraan yang disesuaikan, atau karyawan bisa ditawarkan asuransi ketika mereka mengambil cuti dan melakukan perjalanan.
Semua penawaran ini diberikan secara otomatis lewat SAP SuccessFactors WorkZone.
Dalam kesempatan yang sama, Managing Director SAP Indonesia Andreas Diantoro mengatakan pemanfaatan AI dan pengalaman seamless semacam ini bisa didapatkan jika telah lebih dulu mengadopsi layanan cloud.
“Cloud adoption itu adalah pintu masuk untuk kita bisa betul-betul menikmati kekuatan artificial intelligence, karena dari cloud ke cloud itu jauh lebih mudah daripada on-premise,” tuturnya.
[Gambas:Video CNN]
(lom/arh)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA