Jakarta, CNN Indonesia —
Sejumlah kejanggalan dalam pengamanan terendus pasca insiden penembakan eks presiden Amerika Serikat Donald Trump di Pennsylvania, Sabtu (13/7) lalu.
Mulai dari polisi lokal yang sempat mendekati pelaku penembakan hingga aparat kurang koordinasi dengan secret service atau pasukan pengamanan presiden (paspampres).
Berikut deret kejanggalan pengamanan kala insiden penembakan Donald Trump.
1. Polisi sempat lihat dan dekati pelaku
Menurut Sheriff Butler County, Michael T. Slupe, seorang aparat kepolisian sempat melihat dan mendekati pelaku sebelum insiden penembakan terjadi.
Slupe menyebut aparat tersebut sudah melihat sang pelaku berada di atap selama kampanye Trump berlangsung.
Polisi sebelumnya menerima telepon mengenai orang mencurigakan di luar perimeter kampanye. Dalam telepon itu, tak ada petunjuk bahwa orang itu memiliki pistol.
Polisi pun bergegas mencari orang mencurigakan tersebut. Ketika hendak ke atap, petugas berupaya membantu petugas lain memanjat pinggiran atap. Namun, belum selesai menapak, sang pelaku penembakan menyadari keberadaan polisi dan berbalik menghadap aparat.
Ia langsung menodongkan senjata ke arah polisi. Polisi akhirnya mengurungkan niat untuk naik guna menyelamatkan nyawanya sendiri.
Setelah polisi pergi, pelaku pun memberondong tembakan ke arah Trump dan mengenai telinga sang eks presiden.
2. Kurangnya koordinasi dengan secret service dan lembaga lain
Kepada CNN, Slupe mengakui pihaknya kurang berkoordinasi dengan aparat kepolisian terkait pengamanan kampanye Trump.
Slupe mengatakan aparat tidak diberitahu mengenai informasi atau tanda bahaya menjelang kampanye.
Sekitar sepekan sebelum kampanye, ada pertemuan besar di mana Dinas Rahasia AS, polisi negara bagian, polisi kota, tim penjinak bom, dan lembaga penegak hukum lainnya membahas peran dan tanggung jawab masing-masing dalam pengamanan kampanye.
“Setiap orang yang memiliki peran potensial ada dalam pertemuan itu,” kata Slupe kepada CNN.
Selain pertemuan tersebut, ada pertemuan lain pula untuk persiapan keamanan. Menurut Slupe, hanya di pertemuan ini semua level lembaga pengamanan hadir.
“Ini sedang diselidiki. Pada akhirnya kami akan mengambil pelajaran dari peristiwa ini,” kata Slupe.
(blq/bac)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA