Jakarta, CNN Indonesia —
Apa saja bisa terjadi setelah berhubungan seks. Termasuk di antaranya penis yang patah.
Secara medis, kondisi ini dikenal dengan sebutan fraktur penis. Kondisi ini terjadi akibat penis yang membengkok secara tiba-tiba saat ereksi.
Kondisi ini mengakibatkan robekan pada tunica albuginea, lapisan bagian dalam pada penis saat ereksi. Akibatnya, kemampuan ereksi pun hilang seketika.
Dokter spesialis urologi dari RSCM Putu Angga Risky Raharga mengatakan, kasus penis patah sering terjadi pada pria setelah berhubungan intim.
Beberapa posisi seks, disebut Angga, berisiko memicu penis patah. Di antaranya adalah woman on top atau saat wanita memegang kendali dan berada di atas pria.
Pria diimbau mewaspadai gejala yang bisa muncul usai berhubungan intim akibat penis patah.
“Biasanya [terjadi] pada habis berhubungan seksual. Ada kayak tiba-tiba ereksinya hilang, terus ada bunyi keretek gitu, dan ada kelihatan perdarahan di bawah kulit di penis,” ujar Angga di Jakarta Barat, Jumat (28/6), melansir detikhealth.
Ia menyarankan pria yang mengalami gejala di atas untuk segera memeriksakan diri ke rumah sakit demi mendapatkan perawatan.
Lagi pula, menurut Angga, kini tak sedikit pria usia 20-30 an yang datang ke rumah sakit dengan keluhan yang sama.
Hal ini perlu jadi perhatian sebab fraktur penis yang tak diatasi bisa memicu gangguan reproduksi.
“Biasanya ada bagian dari penis yang robek. Kalau bagian yang robek itu tidak dijahit atau dioperasi, ke depannya nanti malah dia bisa jadi impotensi atau disfungsi ereksi,” ujar Angga.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA