Elon Musk Disebut Mestinya Ditangkap usai Bikin Gaduh Inggris


Jakarta, CNN Indonesia

Miliarder Elon Musk dinilai harus menghadapi ancaman “surat perintah penangkapan” jika terbukti menimbulkan kekacauan publik di platform media sosialnya, X.

Bruce Daisley, mantan wakil presiden Twitter untuk Eropa, Timur Tengah, dan Afrika, menuturkan Musk dan eksekutif teknologi lainnya tak boleh dibiarkan memicu perselisihan tanpa sanksi pribadi.

Ia mengatakan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer harus “memperkuat” undang-undang keselamatan daring dan mempertimbangkan apakah regulator media, Ofcom, “layak untuk mengambil tindakan sangat cepat terhadap orang semacam Musk.”


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Menurut pengalaman saya, ancaman sanksi pribadi itu jauh lebih efektif terhadap para eksekutif daripada risiko denda perusahaan,” tulis Daisley, dikutip dari The Guardian.

Dia menambahkan sanksi semacam itu dapat memengaruhi gaya hidup miliarder teknologi itu.

Pemerintah Inggris sebelumnya meminta platform media sosial untuk bertindak secara bertanggung jawab setelah kerusuhan berdarah melanda Inggris pasca-penyerangan terhadap tiga gadis muda di kelas dansa bertema Taylor Swift di Southport bulan lalu.

Starmer menyalahkan perusahaan media sosial karena membiarkan penyebaran hoaks bahwa penyerang adalah pencari suaka. Polisi pun semakin memburu mereka yang diduga menggunakan unggahan daring untuk memicu kekerasan.

Dalam satu unggahan, Musk menulis dalam unggahan yang kini sudah tak bisa ditemukan, “perang sipil tidak dapat dihindari” di Inggris.

Menteri kehakiman Inggris Heidi Alexander menggambarkan unggahan itu sebagai hal yang “tidak dapat diterima”.

Musk juga menyebut Starmer sebagai “Keir yang bermuka dua” dan “munafik” atas pendekatannya dalam menangani masalah kerusuhan ini di kepolisian.

CEO Tesla itu juga membagikan unggahan palsu yang menyatakan Starmer berencana untuk mendirikan “kamp penahanan” di Kepulauan Falkland, unggahan yang kemudian dihapusnya.

Tak cuma di Inggris, Musk juga ‘meledek’ kepala industri Uni Eropa Thierry Breton yang memintanya mematuhi hukum Uni Eropa menjelang wawancara dengan kandidat presiden AS Donald Trump di X.

“Dengan jumlah pemirsa yang besar, besar pula tanggung jawabnya,” kicau Breton, sambil mengunggah surat Uni Eropa yang meminta kepatuhan terhadap Hukum Layanan Digital (DSA) itu.

DSA mengharuskan platform yang sangat besar untuk berbuat lebih banyak dalam mengatasi konten ilegal dan risiko terhadap keamanan publik.

Merespons surat itu, Musk pun sempat menggunggah meme yang vulgar meski kemudian menghapusnya.

Ia me-reply kicuan Breton itu dengan membenarkan unggana. salah satu follower soal kutipan yang diklaim datang dari eks Presiden AS John F. Kenendy soal “kebebasan informasi” berdasarkan resolusi Majelis Umum PBB 1946.

Bonjour,” ucap Musk dalam kicauan lainnya membalas unggahan Breton.

Ujung-ujungnya duit

Daisley, yang bekerja di Twitter, sekarang diubah jadi X, pada periode 2012-2020, menggambarkan Musk sebagai seseorang yang “memiliki aura remaja di bus tanpa headphone, yang menimbulkan banyak keriuhan.”

“Jika Musk terus menimbulkan keresahan, surat perintah penangkapan untuknya mungkin akan memicu kegaduhan, tetapi sebagai seorang jet-setter internasional, hal itu akan berdampak pada fokus pikirannya,” imbuh dia.

“Tindakan Musk mestinya menjadi peringatan bagi pemerintah Starmer untuk diam-diam membuat undang-undang untuk mengambil kembali kendali atas apa yang secara kolektif kita setujui sebagai hal yang diizinkan di media sosial,” kata Daisley.

Menurut dia, sekadar sanksi berupa boikot X, baik oleh pengguna atau pengiklan terkenal, “jelas tidak berarti.”

“Dalam jangka pendek, Musk dan rekan-rekan eksekutifnya harus diingatkan tentang tanggung jawab pidana mereka atas tindakan mereka berdasarkan hukum yang berlaku. Undang-Undang Keamanan Daring Inggris 2023 harus segera diperkuat,” cetus dia.

Daisley pun menyindir alasan filosofis Musk, yakni ‘kebebasan berpendapat’, sebenarnya cuma bungkus buat mempromosikan medsosnya.

“Pendekatan yang diambil oleh perusahaan teknologi tidak terlalu berkaitan dengan prinsip-prinsip yang dipegang teguh dan lebih berkaitan dengan uang, sebagaimana dibuktikan oleh semakin besarnya dukungan untuk Trump di komunitas modal ventura San Francisco,” cetus dia.

“Meminta oligarki untuk bertanggung jawab atas apa yang diizinkan oleh platform mereka adalah hal yang mudah dan sepenuhnya mungkin.”

[Gambas:Video CNN]

(tim/arh)


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA