Jakarta, CNN Indonesia —
FBI mengatakan percobaan pembunuhan terhadap calon presiden AS Donald Trump sedang diselidiki sebagai potensi aksi terorisme domestik.
“Kami sedang menyelidiki hal ini sebagai upaya pembunuhan, tetapi juga melihatnya sebagai potensi aksi terorisme domestik,” ujar Robert Wells, asisten direktur divisi kontraterorisme FBI, Minggu (14/7), mengutip AFP.
Ia menambahkan bahwa pelaku penembakan bertindak sendiri dan tidak memiliki ideologi yang diketahui.
Selain itu, FBI juga mengidentifikasi senjata yang digunakan Thomas Matthew Crooks, pelaku penembakan, adalah AR-556 yang dibelinya secara legal.
Pihak berwenang meyakini senjata semi-otomatis tersebut dibeli oleh ayah Thomas, namun belum mengetahui bagaimana ia mendapatkan senjata tersebut atau apakah ia mengambilnya tanpa sepengetahuan ayahnya.
Pelaku disebut melancarkan aksinya dari atap gedung di luar lokasi kampanye. Dia dilaporkan tewas usai ditembak anggota Secret Service.
Selain itu, pelaku dilaporkan juga menyimpan bahan peledak di dalam mobil dan kediamannya.
Presiden AS Joe Biden sebelumnya mengatakan pihak berwenang masih belum mengetahui motif dari pelaku penembakan terhadap Donald Trump.
Oleh karena itu, Biden meminta semua pihak tidak membuat asumsi liar soal motif pelaku penembakan tersebut.
“Kami belum memiliki informasi tentang motif penembak. Kami tahu siapa dia. Saya menghimbau kepada semua orang, tolong jangan membuat asumsi tentang motif atau afiliasinya,” kata Biden.
(tim/dmi)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA