Gibran Temui Menkominfo, Bahas Pembobolan PDNS?


Jakarta, CNN Indonesia

Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka mendatangi kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Jakarta, dan membicarakan sejumlah isu terkini dengan Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi.

Kunjungan resmi itu dilakukan pada Rabu (24/7. Menurut keterangan resmi Kominfo, pertemuan itu membahas “berbagai isu strategis terkait perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia.”

Gibran, yang bisa lolos pencalonan di Pilpres 2024 lewat putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang banyak dikritik akademisi dan aktivis, akan resmi memimpin pemerintahan bersama Prabowo Subianto mulai Oktober 2024.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mengakselerasi transformasi digital di seluruh pelosok negeri.

“Transformasi digital adalah kunci untuk meningkatkan daya saing bangsa di era globalisasi. Saya berharap sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dapat terus ditingkatkan untuk mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan berdaya saing,” ujar dia, dikutip dari siaran pers Kominfo.

Menkominfo pun menyambut baik kunjungan Wapres terpilih dan menyatakan komitmennya untuk terus bekerja keras dalam mengembangkan sektor teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia.

“Kami siap mendukung berbagai program dan inisiatif yang akan dijalankan oleh pemerintahan baru untuk mempercepat transformasi digital di Indonesia,” kata Budi Arie, yang juga adalah Ketua Umum kelompok relawan pendukung bapaknya Gibran, Pro Jokowi (Projo).

Berikut beberapa isu yang dibicarakan dalam pertemuan tersebut.

Pertama, kedua pihak membicarakan soal langkah-langkah strategis untuk mempercepat transformasi digital di Indonesia. Termasuk, pengembangan infrastruktur digital dan peningkatan literasi digital masyarakat.

Kedua, Gibran dan Budi Arie menyinggung masalah keamanan siber.

“Keamanan siber juga dibahas dalam kesempatan itu. Upaya peningkatan keamanan siber untuk melindungi data dan informasi penting dari ancaman siber,” demikian menurut keterangan pers itu.

Diberitakan, Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 yang ada di bawah Kominfo dibobol peretas lewat modus ransomware. Data 282 lembaga yang jadi pelanggan PDNS 2 terkunci.

Sempat meminta tebusan US$8 juta, hacker, yang kemudian diklaim sebagai kelompok Brain Cipher, merilis kunci (dekripsi) data yang terkunci itu sambil meminta maaf.

Ketiga, Gibran dan Budi Arie juga membahas tentang pengembangan ekonomi digital.

Ini termasuk dukungan terhadap startup atau perusahaan rintisan dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan daya saing.

Keempat, keduanya juga membahas mengenai regulasi dan kebijakan yang mendukung inovasi teknologi serta perlindungan data pribadi.

Kunjungan usai insiden PDNS 2

Terkait penanganan pasca-insiden siber di PDNS 2, Budi Arie sudah meninjau beberapa lokasi, termasuk Neutra DC, pusat data yang dikelola Telkomsigma, Kecamatan Babakan Madang, Sentul, Jawa Barat.

“Kami hari ini mengunjungi Neutra DC di Sentul untuk memastikan proses migrasi dan flow bisa berjalan dengan maksimal, sehingga proses pemulihan layanan digital bisa berjalan dengan baik dan aman,” kata dia, di Sentul, Rabu (24/7) dikutip dari siaran pers Kominfo.

Ia mengatakan pemerintah berkomitmen untuk mempercepat pemulihan seluruh layanan kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah. Proses pemulihan tersebut tetap memperhatikan prinsip ketelitian dan kehati-hatian.

“Pemeriksaan keandalan dan integritas data PDNS berperan penting dalam penyediaan layanan pemerintahan,” ujar Budi.

Sejumlah layanan digital pemerintah pun, kata dia, telah pulih, baik di tingkat kementerian, lembaga, maupun pemerintah daerah. Bahkan, layanan pemerintah Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, siap go live dalam beberapa waktu mendatang.

Kominfo sendiri melakukan strategi decrypt (dekripsi) untuk memulihkan aset atau layanan kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah yang terdampak.

“Secara bertahap sejumlah layanan pemerintah pulih melalui metode dekripsi (decrypt) atau membuka data yang dikunci hacker,” ujar Menkominfo.

Sebelum ini, Menkominfo juga mengunjungi PDNS 2 yang dikelola Telkomsigma di Surabaya, 16 Juli. Tujuannya adalah untuk memastikan percepatan penanganan serangan Brain Chiper Ransomware berlangsung optimal.

Sehari setelahnya, Budi Arie mengunjungi Data Center Temporer PDNS 2 di Tangerang Selatan, Banten; mengunjungi Security Operation Center PDNS 1 yang dikelola Lintasarta, 19 Juli.

[Gambas:Video CNN]

(tim/arh)


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA