Jakarta, CNN Indonesia —
Google membuat gebrakan dengan memperkenalkan Willow, chip komputasi kuantum yang dianggap mampu merevolusi bidang komputasi.
Willow, dengan ukuran hanya 4 cm persegi, diklaim memiliki kecepatan luar biasa. Chip tersebut mampu menyelesaikan tugas-tugas rumit yang membutuhkan 10 septiliun tahun pada komputer konvensional tercepat hanya dalam waktu lima menit.
Angka ini melampaui usia alam semesta kita dan memberikan bukti nyata akan kemampuan kuantum yang “mencengangkan”.
Chip Willow dibuat di Santa Barbara, California, dan dirancang untuk mengatasi berbagai tantangan sains dan teknologi. Quantum AI Google menyatakan bahwa Willow jauh lebih tangguh terhadap kesalahan dibandingkan pendahulunya.
“Saya pikir kita akan melihat percepatan nyata selama lima tahun ke depan dan kemudian kita akan dapat berkata, ‘lihat, mesin ini telah menghitung hal menarik yang dapat saya jelaskan kepada seseorang, dan bagaimana hal itu dapat digunakan di dunia nyata’,” ujar Peter Leek, peneliti di Institut Kuantum Universitas Oxford dan pendiri Oxford Quantum Circuits, mengutip The Guardian, Senin (9/12).
Menurut Hartmut Neven, pendiri Google Quantum AI, Willow mewakili lompatan eksponensial dalam performa kuantum. Chip ini mampu menjalankan banyak perhitungan secara paralel karena kemampuannya untuk berada dalam beberapa keadaan sekaligus, sesuai dengan prinsip dasar mekanika kuantum.
“Prosesor kuantum berkembang dengan kecepatan eksponensial ganda dan akan terus mengungguli komputer klasik seiring dengan peningkatan skala,” kata Hartmut Neven.
“Memecahkan tantangan utama dalam koreksi kesalahan kuantum yang telah ditekuni bidang ini selama hampir 30 tahun,” tambahnya.
Dengan potensi tersebut, Willow diharapkan mampu mempercepat penelitian dalam pengembangan obat baru, baterai yang lebih efisien, hingga reaktor fusi nuklir.
Manfaat bagi AI dan sains kedokteran
Salah satu aplikasi utama Willow adalah di bidang kecerdasan artifisial dan kedokteran. Google menjelaskan bahwa teknologi ini dapat meningkatkan resolusi analisis seperti pemindaian MRI hingga ke tingkat atom.
Hal ini membuka potensi baru dalam pengumpulan data tubuh manusia dan analisis penyakit yang lebih mendalam. Dalam bidang AI, Willow diyakini akan membantu menciptakan algoritma yang lebih canggih, mengatasi keterbatasan komputasi klasik dalam pelatihan dan optimasi model.
Salah satu tantangan besar dalam pengembangan teknologi kuantum adalah mengurangi tingkat kesalahan. Namun, dengan langkah maju dalam quantum error correction, WIllow berhasil menjawab masalah ini.
Hasilnya telah dipublikasikan dalam jurnal Nature, memperkuat optimisme bahwa komputasi kuantum akan segera memiliki aplikasi dunia nyata dalam waktu lima tahun mendatang.
Meskipun potensi teknologi ini sangat besar, ada kekhawatiran yang tidak bisa diabaikan, terutama dalam keamanan siber. Komputer kuantum yang sangat kuat seperti Willow berpotensi meretas enkripsi paling canggih sekalipun.
Charina Chou, COO Google Quantum AI, memastikan tim keamanan telah bekerja untuk mengembangkan standar enkripsi pasca-kuantum untuk menghadapi risiko ini.
“Para pakar keamanan telah mengerjakan ini, dan mereka memiliki banyak waktu selama beberapa tahun terakhir untuk benar-benar mencari tahu seperti apa standar yang tepat, seperti apa enkripsi pasca kuantum,” jelas Chou
“Kami bekerja sama dengan sejumlah perusahaan besar, serta akademisi dan perusahaan rintisan di bidang ini, baik fisika, kimia, maupun ilmu material yang tampaknya sangat, sangat cocok untuk kolaborasi,” ia menambahkan.
Google juga mengundang peneliti dan pengembang untuk bergabung melalui sumber daya pendidikan terbuka dan kursus khusus di Coursera.
Ke depan, Google berharap Willow mampu menghasilkan perhitungan yang benar-benar melampaui kemampuan komputer klasik untuk aplikasi nyata. Salah satu prioritasnya adalah mendesain algoritma yang relevan secara komersial, seperti untuk penemuan obat, desain baterai, dan eksplorasi energi baru.
(wnu/dmi)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA