Jakarta, CNN Indonesia —
Hamas mendesak tanggapan cepat dari Israel terhadap “gagasan” barunya untuk menghentikan perang Gaza dan membebaskan para sandera.
Dikutip dari AFP, Jumat (5/7), pejabat senior Hamas Osama Hamdan juga menegaskan bahwa sayap militer kelompok tersebut tetap “dalam kondisi baik” untuk melanjutkan perang yang telah berlangsung selama sembilan bulan.
Hamdan mengatakan tidak ada usulan konkret baru dalam sebuah dokumen yang dikirim ke Israel minggu ini, tetapi “beberapa gagasan diajukan untuk mengatasi” keengganan Israel tentang gencatan senjata.
“Kami menunggu tanggapan, kemungkinan hari ini atau besok pagi,” katanya.
“Jika tanggapannya positif, maka kami akan membahas gagasan-gagasan ini secara terperinci karena kami akan memasuki pembahasan implementasi gagasan-gagasan ini, yang… tidak akan memakan waktu lama.”
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu setuju untuk mengirim kepala dinas intelijen Mossad, David Barnea, ke Doha untuk melakukan pembicaraan dengan para mediator Qatar dan delegasinya diharapkan tiba pada hari Jumat.
Karena kehancuran perang, kedua belah pihak menghadapi tekanan internasional dan domestik yang meningkat untuk menghentikan konflik.
Serangan tersebut mengakibatkan kematian 1.195 orang, sebagian besar warga sipil. Hamas juga menangkap 251 sandera, 116 di antaranya masih berada di Gaza, termasuk 42 orang yang menurut tentara telah tewas.
Serangan balasan Israel telah menewaskan sedikitnya 38.011 orang, sebagian besar juga warga sipil, menurut kementerian kesehatan wilayah yang dikuasai Hamas.
“Tujuan negosiasi adalah untuk menghentikan agresi, menarik pasukan, dan memungkinkan rakyat Palestina membangun kembali Gaza, termasuk tempat berlindung, bantuan, dan rincian lainnya,” kata Hamdan.
“Pada akhirnya, kesepakatan pertukaran tahanan yang adil dan sesuai harus diselesaikan.”
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA