Jakarta, CNN Indonesia —
Lamine Yamal dan Jude Bellingham adalah motor serangan dari dua calon juara yang akan bertanding pada final Euro 2024.
Spanyol dan Inggris memiliki sosok-sosok yang piawai dalam merancang aksi ofensif sekaligus membuat lawan berada dalam ancaman. Yamal bisa melukai Inggris, dan Bellingham dapat membuat Spanyol terjungkal.
Keduanya sama-sama masih muda. Bellingham baru berusia 21 tahun 15 hari, sedangkan Yamal baru 17 tahun 1 hari saat laga final. Belia dan siap sedia, Bellingham dan Yamal bisa mencuri panggung di final Euro.
Keduanya bukan pencetak gol paling banyak di kubu masing-masing, tetapi menyepelekan keberadaan mereka sama saja mengundang bahaya.
Satu gol, tiga assist, dan 16 percobaan adalah catatan statistik Yamal yang patut mendapat atensi dari seluruh pemain Inggris, bukan hanya para bek Tiga Singa.
Keterlibatan Yamal di area pertahanan, khususnya kotak penalti lawan sudah hampir pasti membuat huru-hara. Dari enam kali bermain, Yamal sudah melakukan upaya menggiring bola sebanyak 30 kali.
Tak berbeda dengan Yamal yang bisa mengacak-acak Inggris, Bellingham juga patut jadi perhatian di kubu Spanyol.
Aksi Bellingham sudah dua kali membuat Inggris lolos dari maut, yakni saat membawa St. George’s Cross menang atas Serbia dalam laga fase grup dan memaksa Slovakia imbang pada fase gugur pada menit-menit akhir.
Jumlah dribel Bellingham ‘hanya’ 23 kali, lebih sedikit dibanding Yamal, namun pemain pemain didikan Birmingham City itu lebih sering masuk ke area sepertiga akhir lapangan, yakni sebanyak 23 kali dibanding Yamal yang 13 kali.
Terlepas statistik, Bellingham juga memiliki pengalaman dalam menghadapi pertahanan ala Spanyol karena memperkuat Real Madrid.
Bukan tidak mungkin Yamal atau Bellingham terlibat dalam momen kemenangan Spanyol atau Inggris, entah itu mencetak gol, melepaskan assist, mengirim key pass, atau menciptakan situasi berbahaya.
(nva/nva)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA