Jakarta, CNN Indonesia —
Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) meminta pemerintah membuat fondasi kedaulatan kecerdasan buatan (AI) dan menyebut data, yang merupakan elemen utama AI, sebagai sumber daya alam.
“Bagaimana kita memastikan bahwa AI mendorong masyarakat Indonesia untuk bersaing dengan dunia? Kita hanya perlu menjadikan teknologi sebagai akselerator bagi mereka untuk membuka potensi penuh mereka,” ujar Vikram Sinha, President Director and CEO Indosat dalam Indonesia AI Day di Jakarta, Jumat (8/11).
“Hari ini, saya punya 3 permintaan. Saya punya Pak Erick (Menteri BUMN), saya punya Bu Menteri (Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid). Permintaan pertama saya adalah agar kita bisa membangun fondasi kedaulatan AI,” imbuhnya.
Menurut Vikram, kita saat ini harus menyadari bahwa data adalah sebuah sumber daya alam. Maka dari itu, katanya, kita harus melindungi dan menjaga data, seperti menjaga budaya dan warisan.
“Dan harus ada dukungan yang tepat, kebijakan, produktivitas, insentif untuk memastikan bahwa kita melakukan hal ini,” tutur Vikram.
Permintaan kedua Vikram adalah terkait kolaborasi. Pasalnya, akselerasi AI membutuhkan kolaborasi multi pihak baik pemerintah maupun swasta.
Kemudian, permintaan terakhir dari Vikram adalah terkait misi talenta digital. Ia menyebut pertumbuhan AI tidak akan efektif tanpa adanya orang yang mengoperasikannya.
Investasi pada sumber daya manusia (SDM) perlu dilakukan untuk mengeluarkan potensi peniuh dari AI.
“Kami telah memulai langkah awal kami dengan menempatkan AI Centre of Excellence. Kami memulainya di Solo, kami ingin melakukannya di Jakarta,” katanya.
Vikram bahkan menyebut dirinya telah berkomunikasi dengan Meutya untuk membawa fasilitas serupa ke Jayapura, Papua.
“Jadi kita semua harus bersatu dalam misi ini. Dan ketika Indonesia berhasil, kita semua akan sejahtera,” katanya.
(lom/dmi)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA