Jakarta, CNN Indonesia —
Tentara Israel menjatuhkan selebaran di atas wilayah Gaza City pada Rabu (10/7), berisi pesan mendesak semua warga Palestina untuk mengungsi jelang serangan besar-besaran di wilayah tersebut.
Selebaran yang ditujukan kepada “semua orang di Gaza City” itu turut mencantumkan rute pelarian yang sudah ditentukan, dan memperingatkan bahwa wilayah perkotaan akan menjadi “zona pertempuran yang berbahaya”.
Seorang juru bicara pemerintah Israel mengklaim tujuan peringatan itu adalah “untuk menjauhkan warga sipil dari bahaya”.
Salah satu warga yang terpaksa mengungsi sambil membawa barang-barang, Umm Nimr al-Jamal, menyebut ini adalah kali ke-12 keluarganya harus mengungsi akibat agresi rezim Zionis.
“Berapa kali kita bisa bertahan seperti ini? Seribu kali? Di mana kita akan berakhir,” kata al-Jamal, dilansir AFP.
Pejabat Hamas, Hussam Badran, mengatakan peningkatan operasi militer adalah cara Israel untuk “melepaskan tuntutan sahnya” dalam negosiasi gencatan senjata di Gaza.
“Namun berlanjutnya pembantaian memaksa kami untuk mematuhi tuntutan kami,” kata dia.
Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) telah mengatakan bahwa perintah evakuasi ini hanya akan menambah penderitaan massal bagi warga Palestina.
“Warga sipil harus dilindungi,” kata Stephane Dujarric, juru bicara Sekjen PBB Antonio Guterres,
Di wilayah lain di Gaza, serangan mematikan Israel telah menghantam empat gedung sekolah yang digunakan sebagai tempat berlindung bagi pengungsi Palestina. Dalam empat hari terakhir, serangan itu menyebabkan sebanyak 49 orang meninggal dunia.
Dua negara di Eropa, Prancis dan Jerman, mengutuk serangan ini.
“Tidak dapat diterima jika sekolah, terutama yang menampung warga sipil yang mengungsi akibat pertempuran, menjadi sasaran,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Prancis.
Israel berdalih serangan-serangan itu menargetkan milisi Hamas yang bersembunyi di gedung-gedung sekolah. Namun Hamas telah membantah tuduhan tersebut.
Hingga kini serangan brutal Israel terus berlanjut, di tengah perundingan gencatan senjata. Jumlah korban sipil yang tewas akibat gempuran Israel juga bertambah hingga lebih dari 38 ribu jiwa.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA