Jakarta, CNN Indonesia —
Staf Khusus Menteri Agama bidang Radikalisme dan Intoleransi Nuruzzaman merespons keputusan Al-Jamaah Al-Islamiyah atau yang dikenal dengan sebutan JI membubarkan diri.
Para petinggi organisasi itu telah menyatakan kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada sebuah pertemuan di Bogor pada 30 Juni lalu.
“Kami mengapresiasi Densus 88 AT Polri atas capaiannya, deradikalisasi dan soft approach yang berhasil hingga Jamaah Islamiyah membubarkan diri dan kembali ke pangkuan NKRI,” kata Nuruzzaman di Jakarta, Jumat (5/7), dikutip dari website resmi Kementerian Agama.
Nuruzzaman berharap Densus 88 terus mengawal proses deraikalisasi ini sampai akar rumput simpatisan JI. Mereka semua perlu diajak untuk kembali ke NKRI jangan sampai seperti HTI.
“Para petinggi JI sudah menyatakan bahwa selama ini mereka khilaf dan paham mereka salah. Saya kira sikap tegas JI untuk kembali ke NKRI patut diapresia, tidak ngambang seperti HTI,” ujarnya.
Nuruzzaman juga meminta jajaran Kemenag melakukan proses pendampingan sejumlah pesantren yang selama ini terafiliasi dengan JI.
“Pesantren dan Lembaga Pendidikan yang selama ini terafilisasi dengan JI juga sudah menyatakan kesiapannya untuk menggunakan kurikulum pendidikan yang dirumuskan negara. Ini perlu didampingi oleh jajaran Kementerian Agama,” katanya.
“Proses pendampingan dan pendekatan perlu terus dilakukan agar kembalinya JI ke NKRI tidak hanya pada level pimpinan tapi juga hingga ke seluruh anggotanya di akar rumput,” ujarnya.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA