Jakarta, CNN Indonesia —
Sebanyak 116 orang tewas terinjak-injak dalam sebuah festival keagamaan Hindu di Provinisi Uttar Pradesh, wilayah utara India pada Selasa (2/7).
Kerumunan orang berkumpul untuk mendengarkan khotbah seorang pendeta populer, tetapi saat mereka pergi badai debu yang dahsyat memicu kepanikan.
Banyak yang terinjak-injak, jatuh di atas satu sama lain. Beberapa orang juga masuk ke saluran pembuangan di pinggir jalan dalam kekacauan itu.
“Para hadirin keluar dari tempat tersebut ketika badai debu membutakan penglihatan mereka, yang menyebabkan perkelahian dan insiden tragis berikutnya,” kata Chaitra V., komisaris divisi kota Aligarh di negara bagian Uttar Pradesh, dikutip dari AFP.
“Kami… fokus pada pemberian bantuan dan pertolongan medis bagi para korban,” tambahnya.
Perwira polisi senior Shalabh Mathur mengatakan bahwa tampaknya “lebih banyak orang yang datang daripada izin yang diminta”.
Beberapa jam setelah insiden, Chaitra mengatakan bahwa “jumlah korban tewas mencapai 116”, dengan sedikitnya 18 orang lainnya terluka.
Sebagian besar korban tewas adalah perempuan, menurut kepala medis negara bagian Umesh Kumar Tripathi.
Deretan ambulans bergegas membawa korban luka ke rumah sakit.
Para perempuan dan laki-laki yang menangis berkumpul di luar satu kamar mayat di kota Etah, tempat banyak korban tewas dibawa, mencari kabar tentang kerabat mereka.
“Ketika khotbah selesai, semua orang mulai berlarian keluar,” kata Shakuntala, seorang perempuan yang hanya menyebutkan satu nama, kepada kantor berita Press Trust of India.
Perdana Menteri India Narendra Modi mengumumkan kompensasi sebesar US$2.400 kepada keluarga terdekat korban tewas dan US$600 kepada mereka yang terluka dalam “insiden tragis” tersebut.
“Saya turut berduka cita kepada mereka yang telah kehilangan orang yang mereka cintai… Saya berharap semua korban luka segera pulih,” tulis Modi di akun media sosial X.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA