Jakarta, CNN Indonesia —
Masha and the Bear menjadi salah satu animasi favorit anak-anak asal Rusia. Serial ini menampilkan si anak perempuan berkerudung pink bernama Masha yang tinggal bersama seekor beruang besar.
Semenjak tayang pertama kali pada Januari 2009, Masha and the Bear menarik perhatian banyak anak-anak dan orang tua dengan kehidupan si Masha dan Mishka. Meski begitu, muncul banyak pertanyaan terutama soal kehidupan si Masha.
Apakah Masha punya orang tua?
Pertanyaan tersebut rupanya juga disadari oleh studio, Annimacord. Mereka pun menjawab pertanyaan tersebut dalam akun mereka di laman sosial media asal Rusia, VK, pada Februari 2017.
Mereka menilai orang tua Masha tidak cocok dengan kisah animasinya yang bagai di dunia Masha yang ajaib karena untuk anak-anak prasekolah. Namun yang pasti, Masha memiliki orang tua.
“Fakta bahwa kami tidak menampilkan orang tua [Masha] bahwa bukan berartu mereka tidak ada. Ini sesederhana karena lebih menarik untuk membuat kartun soal petualangan Masha dibanding kehidupan biasa seorang anak dengan orang tuanya,” kata mereka.
“Kami memberikan ruang untuk imajinasi kalian! Coba ditebak apa alasan orang-orang dewasa tidak pernah muncul di layar. Mungkin mereka bekerja? Atau sedang di kebun? Atau menonton TV di ruang sebelah? Atau sibuk dengan pekerjaan membosankan lainnya dan terus bilang ke Masha: tak usah ganggu, mainlah sendiri,” katanya.
[Gambas:Video CNN]
Namun jawaban tersebut rupanya masih belum memuaskan para penonton Masha and the Bear. Pihak studio menjawab kembali dalam unggahan di VK pada November 2017.
“Kami sudah menjawab pertanyaan serupa sebelumnya. Dan kini kami akan menambahkan, bahwa orang tua Masha adalah orang-orang yang sibuk. Mereka juga pemalu dan tak ingin muncul dalam film ini,” kata pihak studio.
Diberitakan Russia Beyond, Masha and the Bear tak benar-benar berasal dari kisah nyata. Namun, karakter itu memang terinspirasi dari seseorang sungguhan.
Pada 1990-an, kreator Masha and the Bear, Oleg Kuzovkov, tengah berlibur di pantai. Ia kemudian melihat seorang anak perempuan yang menyita perhatian.
Anak itu sangat bersemangat sehingga ia mudah akrab dengan banyak orang. Ia bahkan tak segan mendatangi pelancong lain untuk ikut kegiatan mereka, seperti bermain catur hingga berenang.
Namun, setelah beberapa hari, para wisatawan justru berubah menjadi mulai bersembunyi dari anak kecil itu. Mereka menghindar karena anak kecil tersebut terlalu aktif dan mengganggu.
Kejadian itu menjadi awal Kuzovkin menggarap Masha and the Bear. Ia bahkan menulis premis yang mirip ketika mengerjakan episode pertama.
Masha and the Bear digarap Oleg Kuzovkov selaku kreator. Serial ini tayang pertama kali pada Januari 2009 dan menjadi acara animasi Rusia pertama yang dirilis dalam format 4K.
Masha and the Bear kemudian melejit dan disukai anak-anak di berbagai negara. Serial itu berlanjut hingga enam musim dengan total 117 episode.
Sebagian besar episode Masha and the Bear juga sukses besar ketika dirilis di YouTube. Bahkan, salah satu episode itu mendapat 4,5 juta views per April 2022, hingga menjadi video nonmusik ke-14 dengan penonton terbanyak.
(end)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA