Jakarta, CNN Indonesia —
Militer Israel menangkap puluhan warga Palestina saat menyerbu Tepi Barat, sebagai bagian perluasan operasi militer “tembok besi” pada Rabu (26/2) malam.
Media Palestina Wafa, mengutip Masyarakat Tahanan Palestina (PPS) dan Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan, melaporkan setidaknya 50 orang ditahan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penangkapan massal terjadi saat tentara Israel mengeluarkan perintah evakuasi di Kamp Nur Sham. Mereka hanya memberi warga waktu tiga jam untuk pergi, demikian dikutip Al Jazeera.
Setelah perintah evakuasi itu, warga tampak meninggalkan Kamp Nur Sham dengan membawa barang seadanya.
Israel kemudian menghancurkan 11 bangunan penduduk dan menyerbu Sekolah Majed Abu Sharar di Dura.
Menurut laporan Wafa militer Israel juga mengumpulkan warga Palestina di Hebron, Tulkarem, Qalqilya, Nablus, Ramallah, Bethlehem, Jericho, dan Tubas untuk diinterogasi.
Penangkapan baru ini menambah jumlah warga Palestina yang ditahan sejak agresi Israel menjadi lebih dari 14.500 Angka ini belum termasuk penangkapan dari Gaza.
Penangkapan massal itu juga terjadi saat serangan Israel ke Tepi Barat meningkat usai sepakat gencatan senjata.
Gencatan senjata itu mencakup pertukaran sandera dan tahanan Palestina di Israel, penghentian pertempuran, hingga lebih banyak bantuan kemanusiaan masuk.
(isa/dna)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA