Jakarta, CNN Indonesia —
Serial 3 Body Problem yang menghadirkan cerita kombinasi antara fiksi ilmiah, misteri, dan drama, disebut bisa menjawab teka-teki ilmiah lawas terkait alien, Paradoks Fermi. Benarkah demikian?
Serial yang tayang di layanan streaming Netflix ini diangkat dari buku karangan Liu Cixin. Ceritanya menggambarkan konsep mekanika kuantum dan astrofisika dari tiga benda yang mengerahkan gaya gravitasi satu sama lain.
Meskipun kedengarannya sederhana, ini memberikan gambaran masalah yang sangat rumit kepada penonton dan menjadi kekhawatiran bagi teori Isaac Newton.
Dalam sistem yang hanya terdiri dari dua benda, seperti planet dan bintang, cara menghitung cara benda-benda tersebut bergerak mengelilingi satu sama lain sangatlah mudah.
Karena kedua benda tersebut akan mengorbit dalam lingkaran mengelilingi pusat massanya, dan akan kembali ke tempat semula.
Namun, begitu menambahkan benda ketiga, segalanya menjadi lebih rumit. Sebab benda ketiga akan menarik kedua benda yang awalnya mengorbit satu sama lain, sehingga mereka keluar dari jalur.
Hal tersebut membuat pergerakan ketiga benda jadi bergantung pada beberapa variabel seperti keadaan awalnya, kecepatan, dan massanya. Kemudian jika salah satu dari variabel tersebut berubah, maka gerakan yang dihasilkan akan sangat berbeda.
“Saya menganggapnya seolah-olah sedang berjalan di punggung gunung,” tanggapan dari Shane Ross, ahli matematika terapan asal Virginia Tech, melansir Live Science, Kamis (6/6).
“Dengan satu perubahan kecil, bisa jatuh ke kanan atau jatuh ke kiri. Itu adalah dua posisi awal yang sangat dekat, dan keduanya bisa mengarah ke keadaan yang sangat berbeda,” jelasnya.
Sehingga, tidak ada batasan yang cukup pada pergerakan benda untuk menyelesaikan masalah persamaan tiga benda tersebut.
Solusi alternatif
Sebenarnya terdapat beberapa solusi alternatif yang bisa digunakan untuk menyelesaikan persamaan tiga benda tersebut.
Solusi ini diambil dari dunia fiksi Luke Skywalker dari “Star Wars”, di mana terdapat sebuah planet tunggal bernama Tatooine yang mengorbit dua Matahari, sehingga membentuk sistem tiga benda.
“Jika ini kasus Tatooine, selama berada cukup jauh dari biner pusat, maka anda menganggap objek ini hanya sebagai bintang yang sangat gemuk,” kata Billy Quarles, ahli dinamika planet di Valdosta State University, Georgia.
Solusi pertama adalah melihat gaya yang diberikan.
Dalam kasus planet Tatooine, ia tidak memberikan banyak gaya pada Matahari karena massanya yang jauh lebih kecil. Oleh karena itu, sistem tiga benda tersebut menjadi mirip dengan permasalahan dua benda yang lebih mudah dipecahkan.
Kemudian solusi kedua adalah dengan melihat jarak ketiga benda tersebut. Planet Tatooinee dalam Star Wars digambarkan memiliki jarak yang cukup jauh dan mengorbit kedua Matahari tersebut secara bersamaan, sehingga permasalahannya dapat disederhanakan dengan mudah.
Peluang bertahan
Meskipun terdapat beberapa solusi tersebut, orbit ketiga benda tidak pernah benar-benar bisa untuk stabil, dan terselesaikan dengan baik.
Ini karena gaya gravitasi yang dapat menyebabkan dua dari tiga benda bertabrakan, atau salah satu benda terlempar keluar dari sistem selamanya dan menjadi tidak mengorbit bintang manapun.
Terlebih, para ilmuwan juga bertanya-tanya apakah ada manusia yang bisa bertahan hidup di planet seperti yang ditampilkan dalam 3 Body Problem.
“Saya tidak menganggap dalam situasi seperti itu ada lingkungan yang stabil bagi kehidupan buat berkembang,” kata Ross.
[Gambas:Video CNN]
(dir/dir)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA