Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengumumkan angka kemiskinan ekstrem di Indonesia per Maret tahun 2024 sebesar 0,83 persen.
Ia mengatakan angka ini turun sebesar 0,29 persen jika dibandingkan dengan data Maret 2023 yang mencatat penduduk miskin ekstrem berjumlah 1,12 persen.
“Kondisi kemiskinan ekstrem di Indonesia juga terus mengalami penurunan. Persentase penduduk miskin ekstrem Indonesia pada Maret 2024 sebesar 0,83 persen, berhasil turun 0,29 persen poin terhadap Maret 2023 sebesar 1,12 persen,” kata Muhadjir dalam konferensi pers di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Rabu (3/7).
Namun, Muhadjir kurang gembira dengan hasil ini. Ia membandingkan persentase penurunan kemiskinan ekstrem Maret 2022 ke Maret 2023. Saat itu, penurunan tercatat sebesar 0,90 persen.
Ia menyatakan pemerintah akan mengkaji lagi lebih detail penyebab penurunan kemiskinan ekstrem melambat per awal 2024 ini.
“Dulu lebih tinggi penurunan kemiskinan ekstrem ketimbang kemiskinan. Sekarang kebalik. Angka kemiskinan lumayan [turunnya]. Ini nanti kita kaji lagi lebih detail kenapa penurunan kemiskinan ekstrem kita melambat ini,” kata dia.
Selain itu, Muhadjir mengatakan angka kemiskinan Indonesia per Maret 2024 mengalami penurunan jadi 9,03 persen. Angka ini turun 0,33 persen ketimbang Maret 2023 yang tercatat sebesar 9,36 persen.
“Tetapi masih bertengger di angka 9. Mudah-mudahan 5 bulan ke depan itu nanti hasil survei September ya, September ke depan itu bisa sudah di angka 8 koma,” ucap dia.
Muhadjir menjelaskan capaian penurunan angka kemiskinan dan kemiskinan ekstrem ini bukti komitmen pemerintah. Dia menyampaikan pemerintah terus berupaya mengejar target penurunan angka kemiskinan hingga di angka 7,5 persen dan angka kemiskinan ekstrem di angka 0 persen di tahun 2024.
Dia menuturkan berbagai upaya dan intervensi akan terus diperkuat dan dipercepat pemerintah di sisa masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Intervensinya dari tiga strategi, yaitu menekan angka pengeluaran keluarga miskin, menaikkan pendapatan melalui program pemberdayaan, dan kita juga mengoptimalkan penanganan kantong kemiskinan,” jelasnya.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA