Jakarta, CNN Indonesia —
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali menegaskan akan menolak Hamas maupun Otoritas Palestina (PA) memimpin Jalur Gaza pasca perang.
“Seperti yang saya janjikan, sehari setelah perang di Gaza, baik Hamas maupun Otoritas Palestina tidak akan berada di sana,” kata Netanyahu, dikutip AFP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Netanyahu menambahkan dia hanya akan berkomitmen terhadap rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump, “untuk menciptakan Gaza yang berbeda”.
Trump sebelumnya mengatakan bahwa AS akan mengambil alih dan membeli Jalur Gaza, merelokasi penduduk di wilayah itu, sementara AS akan membangun kembali wilayah kantong itu menjadi “Riviera Timur Tengah.”
Dalam pernyataannya beberapa waktu lalu, Trump mengatakan AS akan mempelopori pembangunan di Jalur Gaza untuk “menyediakan lapangan pekerjaan dan perumahan tanpa batas” bagi masyarakat di wilayah itu.
Trump juga mengisyaratkan bahwa AS akan mengambil posisi kepemilikan jangka panjang atas Gaza.
“Ini bukan keputusan yang dibuat dengan mudah. Semua orang yang saya ajak bicara, menyukai gagasan Amerika Serikat memiliki sebidang tanah itu, mengembangkan, dan menciptakan ribuan lapangan kerja dengan sesuatu yang luar biasa,” demikian klaim Trump.
Seiring dengan rencana itu, Trump “ngotot” mengatakan bahwa warga Palestina di Jalur Gaza akan dipindahkan ke negara-negara lain, seperti Yordania dan Mesir.
Mesir dan Yordania menolak tegas usulan Trump, dan menyebut ide itu sebagai “ketidakadilan yang tidak dapat kami lakukan”.
(dna/dna)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA