Jakarta, CNN Indonesia —
Sebanyak 468 orang telah menyerahkan dokumen pendaftaran calon pimpinan dan dewan pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Jumlah itu merupakan data per Senin (15/7) pukul 20.15 WIB.
“Jumlah registrasi akun sebanyak 844 orang, dan yang telah melakukan pendaftaran dengan menyertakan dokumen sebanyak 468 orang,” ujar Wakil Ketua Panitia Seleksi (Pansel) Capim dan Dewas KPK Arief Satria lewat video rilis, Senin (15/7) malam.
Pendaftaran akan ditutup pada hari ini pukul 23.59 WIB.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 280 orang melamar sebagai calon pimpinan KPK. Terdiri dari 261 pelamar laki-laki dan 19 perempuan. Sementara itu, terdapat 188 orang yang melamar untuk posisi dewan pengawas KPK dengan komposisi 167 laki-laki dan 21 perempuan.
“Latar belakang para pendaftar antara lain dari ASN, akademisi, aparat penegak hukum, lembaga negara, swasta, praktisi, dan juga dari civil organization,” ucap Arief.
Mereka yang telah mendeklarasikan diri untuk mendaftar calon pimpinan KPK ialah mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said serta Nurul Ghufron, Johanis Tanak dan Pahala Nainggolan dari internal KPK.
Kemudian empat anggota Indonesia Memanggil (IM57+) Institute yakni mantan Deputi Pengawasan Internal dan Pengaduan Masyarakat (PIPM) KPK Harry Muryanto; mantan Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat (Dikyanmas) KPK Giri Suprapdiono; Kepala Training Pusat Edukasi Antikorupsi (ACLC) Hotman Tambunan; dan mantan Kepala Bagian Rumah Tangga KPK Arien Marttanti Koesniar.
IM57+ Institute merupakan organisasi bentukan puluhan mantan pegawai KPK yang disingkirkan lewat asesmen Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) dalam rangka alih status menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Banyak dari mereka kini menjadi ASN di Polri dengan bekerja di bagian Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Pencegahan Korupsi.
(ryn/isn)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA