Jakarta, CNN Indonesia —
Para penjahat siber memanfaatkan momen peluncuran ponsel terbaru Apple, iPhone 16, dengan memancing mangsanya lewat penawaran palsu. Simak cara tangkalnya agar tak terjebak.
Appleresmi merilis iPhone 16 dalam event ‘It’s Glowtime’ yang digelar dari markas mereka di Cupertino, California, AS, Senin (9/9) atau Selasa dini hari (10/9) waktu Indonesia.
Ponsel teranyar Apple ini hadir dengan empat varian, yakni iPhone 16, iPhone 16 Plus, iPhone 16 Pro, dan iPhone 16 Pro Max. Apple membuka penjualan pre-order mulai Jumat (13/9) dan perangkat ini baru akan tersedia di kanal penjualan pada 20 September mendatang.
Kaspersky, perusahaan keamanan siber asal Rusia, mengungkap para peneliti mereka menemukan aktivitas penipuan seputar peluncuran tersebut.
Olga Svistunova, pakar keamanan Kaspersky, mengatakan seperti kebanyakan peluncuran teknologi baru, perilisan iPhone 16 juga menghasilkan antusiasme tinggi dari para penggemarnya. Menurut dia para penjahat siber bisa dengan cepat memanfaatkan tren ini.
“Jadi pada saat-saat seperti inilah konsumen harus ekstra waspada. Saat melakukan pembelian baru, tetaplah menggunakan saluran resmi, bersikap skeptis terhadap penawaran yang tampaknya terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, dan selalu verifikasi URL sebelum membagikan informasi pribadi apapun,” kata Olga.
“Penipu mengandalkan penggemar yang sangat antusias dan menjadi lengah, jadi kewaspadaan adalah kuncinya,” lanjutnya.
Salah satu modusnya adalah penawaran awal kepada para calon korban untuk memesan iPhone terbaru dengan diskon hampir 40 persen.
Para korban kemudian diarahkan ke situs web yang memamerkan iPhone baru dengan iming-iming untuk “menjadi salah satu orang pertama yang menikmati teknologi canggih”. Setelah mengeklik tautan tersebut, mereka diminta memberikan informasi penagihan dan pengiriman, dengan opsi pembayaran melalui PayPal.
Faktur palsu dibuat setelah mengeklik ‘tambahkan ke keranjang’ atau ‘beli’ dengan memperhitungkan pajak dan pengiriman, dan bahkan menawarkan “pengiriman gratis” untuk pesanan di atas US$1.000.
“Setelah pembayaran dilakukan, para korban segera menyadari bahwa uang telah hilang dari akun mereka, tetapi tidak ada iPhone yang dikirim. Yang lebih mengkhawatirkan, para penipu kini memiliki informasi pribadi mereka, yang dapat dijual di dark web,” ujar Kaspersky dalam keterangannya, Rabu (11/9).
Para ahli Kaspersky juga menemukan modus penipuan lain, yakni lewat tawaran dukungan teknis iPhone yang memungkinkan mereka memperbarui perangkat selulernya.
Situs palsu tersebut, yang berbahasa Spanyol, mengklaim akan membawa mereka ke halaman tempat mereka dapat melaporkan kehilangan atau pencurian ponsel, dan korban diberi pilihant untuk menghubungi layanan perbaikan. Sebagai gantinya, halaman tersebut hanya meminta korbannya masuk dengan ID Apple.
Cara menghindari penipuan iPhone 16
Jika ID Apple sudah berpindah tangan, para penjahat siber dapat mengakses detail pribadi para korbannya, seperti nama, alamat email, dan lainnya, untuk kemudian dijual di situs gelap. Mereka juga dapat menyusup ke akun iCloud korbannya dan mengakses foto serta dokumen lainnya yang tersimpan di perangkat.
Untuk menghindari masalah tersebut, tentu ada sejumlah upaya yang dapat Anda lakukan. Berikut caranya:
1. Beli atau pesan iPhone 16 hanya melalui kanal-kanal resmi seperti situs web Apple atau mitra tepercaya. Hindari mengeklik tautan dari situs web yang tidak dikenal atau email promosi.
2. Waspada terhadap penawaran yang terkesan berlebihan. Penjahat siber sering kali memikat korbannya dengan penawaran diskon besar atau akses awal. Jika suatu penawaran tampaknya terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, seperti diskon 40 persen atau akses prapemesanan eksklusif, kemungkinan besar itu adalah penipuan.
3. Periksa kembali URL dan alamat email. Penipu sering kali membuat situs web palsu yang tampak hampir identik dengan situs web yang sah. Selalu verifikasi bahwa URL dimulai dengan ” dan cocok dengan domain resmi Apple. Demikian pula, berhati-hatilah terhadap email dari alamat yang tampak tidak resmi.
4. Jangan bagikan informasi pribadi. Tetap waspada terhadap situs atau email yang meminta informasi sensitif seperti detail kartu kredit, nomor identifikasi pribadi, atau kata sandi ID Apple. Apple tidak akan pernah meminta informasi semacam ini melalui email atau tautan yang tidak diminta.
5. Aktifkan Autentikasi Dua Faktor (2FA). Selalu lindungi akun online Anda, terutama yang terhubung dengan metode pembayaran, dengan 2FA. Lapisan keamanan ekstra ini mempersulit penipu untuk mengakses informasi pribadi Anda.
6. Verifikasi berita pre-order. Jika Anda mendengar tentang penawaran khusus atau kesepakatan pre-order, konfirmasikan di situs web resmi Apple atau saluran berita.
7. Awasi aktivitas perangkat dan laporkan transaksi yang mencurigakan. Jika Anda menerima email yang meragukan, laporkan ke Apple atau otoritas terkait.
8. Laporkan penawaran yang meragukan: Jika Anda menemukan situs web yang mencurigakan atau email phishing, laporkan ke Apple. Ini dapat membantu melindungi pengguna lain agar tidak tertipu.
9. Gunakan solusi keamanan tepercaya. Solusi keamanan otomatis akan melindungi Anda dari semua penipuan yang diketahui dan tidak diketahui.
10. Tetap terinformasi dan ikuti perkembangan berita terkait penipuan umum dan praktik terbaik keamanan siber.
(tim/dmi)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA