Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia —
Ban merupakan salah satu peranti penunjang keselamatan pada sepeda motor. Sekecil apapun permasalahan yang terjadi pada ban motor dapat membahayakan bukan hanya pengendara tapi juga pengguna jalan lain.
Selain botak atau aus, salah satu masalah umum yang sering terjadi pada ban adalah munculnya benjolan pada permukaannya.
Ban motor benjol adalah kondisi permukaan ban mengalami penggelembungan pada satu titik yang terjadi akibat putusnya serat di dalam ban, yang membuat tidak ada penahan pada sisi kiri dan kanan ban.
Udara dari dalam ban akan menekan bagian yang putus tersebut dan mengakibatkan ban menjadi benjol. Jika hal ini terjadi, tidak ada cara lain selain mengganti ban dengan yang baru.
Setidaknya ada 6 hal yang menyebabkan ban motor benjol mengutip keterangan resmi Honda.
Tekanan ban kurang
Penyebab pertama ban motor benjol adalah tekanan udara yang terlalu rendah. Ketika tekanan ban terlalu rendah, dinding ban tidak mampu menahan beban dari motor dan juga pengendara dengan baik.
Ketika ban tidak dapat menahan beban dengan baik, kawat atau benang yang menyusun ban bisa terputus. Tekanan udara yang rendah juga dapat menyebabkan ban lebih mudah bocor dan mengalami keausan yang tidak merata.
Menghantam lubang
Selain tekanan ban yang rendah, menghantam lubang atau permukaan jalan yang keras juga sering menjadi penyebab ban motor benjol. Ketika motor melewati lubang di jalan, terutama pada kecepatan tinggi, benang di dalam ban yang terkena benturan dapat putus. Selain itu, menghantam lubang dengan kecepatan tinggi juga berisiko merusak pelek.
Menikung dengan kecepatan tinggi
Tidak semua ban dirancang untuk menahan beban saat menikung dengan kecepatan tinggi. Ketika pengendara memiringkan motor untuk melewati tikungan dengan cepat, hanya bagian dinding ban yang bersentuhan dengan jalan. Hal ini membuat ban rentan mengalami benjolan.
Hard braking
Selain sangat berbahaya, pengereman mendadak atau hard breaking juga bisa menyebabkan ban motor benjol, terutama pada roda depan. Saat mengerem, roda depan menerima beban yang lebih besar dibandingkan dengan ban belakang.
Ketika mengemudi dengan kecepatan tinggi, pengereman mendadak bisa membuat ban berhenti di satu titik untuk waktu yang lama, sehingga menerima beban yang berlebihan. Hal ini dapat menyebabkan benjolan pada ban.
Faktor usia
Umumnya, ban memiliki umur maksimal sekitar 2 tahun atau dapat digunakan hingga mencapai 20 ribu km. Melebihi batas ini, kinerja ban akan mulai menurun dan secara perlahan akan terkikis, yang dapat menyebabkan timbulnya benjolan pada ban.
Meskipun terlihat baik-baik saja secara sekilas, disarankan untuk secara rutin memeriksa dan mengganti ban untuk menghindari masalah saat berkendara.
Muatan berlebihan
Sering membawa muatan berat secara rutin dapat menyebabkan benjolan pada ban motor. Umumnya, pada dinding ban motor tertera informasi tentang kapasitas maksimum muatan yang aman dibawa agar ban tetap terjaga keandalannya.
[Gambas:Video CNN]
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA