Jakarta, CNN Indonesia —
Direktur utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN Nixon Napitupulu menyebut perempuan sekarang makin banyak mengajukan kredit pemilikan rumah (KPR).
“Kalau kita lihat dulu dominan pria, hari ini perempuan sudah 32 persen,” jelasnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta Pusat, Rabu (13/11).
Sejak 1976, sebanyak 5,4 juta unit rumah yang telah disalurkan BTN. Sedangkan total penyaluran KPR oleh bank pelat merah itu menyentuh Rp416 triliun.
Nixon kemudian menyinggung potensi bahaya suku bunga tinggi terhadap kredit rumah. Ia menegaskan suku bunga acuan dipastikan berdampak kepada bunga KPR.
“BTN terkenal yang cost of fund-nya paling mahal di antara Bank Himbara. Memang di 2024 ini juga mengalami kenaikan lagi karena suku bunga acuannya masih tinggi. Kita masih menunggu ke depannya ada penurunan suku bunga acuan (oleh Bank Indonesia),” jelas Nixon.
“Dapat kami sampaikan, apabila suku bunga ini terus tinggi memang dampak yang terberat nanti adalah di penjualan rumah karena 90 persen melalui mekanisme KPR. Masyarakat biasanya sangat digantung oleh suku bunga. Apabila masih mahal mereka enggan mengambil KPR, mereka akan menunda,” sambungnya.
Di lain sisi, ia membedah tipe rumah yang paling diminati nasabah BTN. Nixon merangkumnya dalam BTN House Price Index alias HPI.
Berdasarkan harga jual, Nixon mengatakan rumah tipe 36 paling banyak diminati. Ini juga berlaku untuk tipe rumah di bawah itu.
“Kalau lihat tipe 45 itu mulai menurun. Jadi, benar yang kena itu kelas tengah sebenarnya, itu benar. Tipe 70 lebih turun lagi. Penjualan rumah yang tipe-tipe sedang ke atas itu memang sedang mengalami persoalan harga jual,” tutur Nixon.
“Karena yang kita potret ini adalah tren harga jualnya. Harga jual rumah itu penting karena itu menyangkut investasi. Rumah itu selain kebutuhan pokok, juga dianggap masyarakat sebagai produk investment,” tandasnya.
[Gambas:Video CNN]
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA