Jakarta, CNN Indonesia —
Carlos Alcaraz berhasil merebut gelar kedua grand slam Wimbledon. Ia tampil solid saat mengalahkan Novak Djokovic di partai final, Minggu (14/7).
Alcaraz yang berstatus unggulan ketiga di turnamen ini berhasil menyelesaikan perjalanannya dengan gelar juara di tangan. Hal ini juga membuatnya sukses mempertahankan gelar juara yang diraihnya tahun lalu.
Di babak final, Alcaraz bisa menaklukkan Djokovic yang jadi unggulan kedua lewat permainan tiga set langsung. Alcaraz menang 6-2, 6-2, 7-6(7-4).
Kemenangan tersebut membuat Alcaraz kini sudah mengoleksi empat gelar grand slam di tangan. Selain dua gelar Wimbledon, Alacaraz juga sudah sempat memenangkan US Open 2022 dan French Open 2024.
Kemenangan di French Open dan Wimbledon 2024 bahkan membuat Alcaraz kini sedang dalam tren menanjak. Alcaraz pun memegang rekor sebagai petenis termuda yang bisa meraih gelar grand slam di tiga tipe lapangan yang berbeda (hard court, tanah liat, dan rumput).
Catatan itu menunjukkan potensi besar Alcaraz untuk masuk ke jajaran petenis elite dunia sepanjang masa. Terlebih, Alcaraz bakal aktif bermain di pengujung era Djokovic yang bersama Roger Federer dan Rafael Nadal mendominasi tenis sejak era 2000-an.
Ia kini berpeluang untuk mendominasi persaingan tenis. Namun untuk bisa menyamai prestasi Djokovic, masih butuh jalan panjang untuk Alcaraz.
Djokovic saat ini memegang rekor gelar grand slam terbanyak dengan torehan 24 gelar dan masih mungkin terus bertambah. Rafael Nadal ada di tempat kedua dengan catatan 22 gelar, disusul Federer di posisi ketiga dengan torehan 20 gelar.
Dengan seri grand slam hanya digelar empat kali dalam satu tahun, butuh konsistensi dan kerja keras dari Alcaraz untuk bisa berada di level yang sama dengan tiga petenis luar biasa tersebut.
Namun setidaknya dengan statusnya sebagai raja baru Wimbledon, Alcaraz punya modal untuk lebih percaya diri mengejar rekor-rekor para petenis elite dunia tersebut.
(ptr/jun)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA