Jakarta, CNN Indonesia —
Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa jendela pesawat berbentuk melingkar atau oval, tidak seperti kebanyakan jendela yang digunakan di rumah-rumah dan perkantoran?
Rupanya, ada alasan khusus mengapa jendela pesawat tidak memiliki sudut seperti jendela kebanyakan. Meski begitu, jauh sebelum bentuknya yang sekarang, jendela pesawat pernah berbentuk persegi lho!
Seorang pilot bernama Kapten Steve, yang kerap berbagi hal-hal menarik seputar dunia penerbangan baru-baru ini mengungkap alasan sebenarnya kenapa jendela pesawat berbentuk bundar, bukan persegi.
Pilot veteran itu membagikan video penjelasan di kanal TikTok miliknya, yang memiliki lebih dari 53 ribu pengikut.
Dalam video yang telah ditonton lebih dari 2,3 juta kali tersebut, Kapten Steve mengajak pengikutnya kembali masa 1950-an, ketika rekayasa pesawat terbang dilakukan.
Ia mengungkapkan, lebih dari 70 tahun yang lalu, pesawat dibuat dengan jendela persegi. Namun, desain tersebut rupanya menimbulkan banyak masalah karena retakan terbentuk di sepanjang sudut jendela saat pesawat terbang setinggi 30 ribu kaki ke langit.
Setelah banyak pesawat rusak akibat cacat desain, para insinyur merestrukturisasi pesawat tersebut.
Mereka akhirnya memilih jendela berbentuk oval, karena desainnya mengurangi kemungkinan timbulnya tekanan secara drastis.
Video penjelasan itu diberi judul “Mengapa Jendela Pesawat Berbentuk Melingkar: Kebenaran yang Mengejutkan Temukan Alasan Menarik di Balik Tepi Jendela Pesawat yang Berbentuk Melingkar”.
Perubahan desain ini, berakar dari masalah keselamatan sejak tahun 1950-an, dan para ahli mencoba mencegah kegagalan fatal selama penerbangan. Dalam klip video, Kapten Steve terlihat meninggalkan kursinya di kokpit dan menuju area tempat duduk penumpang.
@captainsteeeve Why Airplane Windows Are Rounded: The Surprising Truth Discover the fascinating reason behind the rounded edges of airplane windows. This design change, rooted in safety concerns from the 1950s, prevents catastrophic failures during flight. Join Captain Steve as we explore this crucial engineering evolution. #AirplaneSafety #AviationHistory #EngineeringMarvels #FlightSafety #AerospaceEngineering #CaptainSteve #AirTravelFacts #DesignInnovation #AviationLovers #TravelKnowledge ♬ original sound – CaptainSteeeve
“Bergabunglah dengan Kapten Steve saat kita menjelajahi evolusi teknik yang penting ini,” katanya, seperti dilansir Daily Mail.
Ia duduk di kursi dekat jendela sembari menceritakan alasan mengapa jendela pesawat dibuat melingkar.
“Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa jendela penumpang di pesawat berbentuk bulat pada tepinya dan tidak persegi?” ucap Kapten Steve.
“Semuanya dimulai pada tahun 1950-an, pesawat terbang-beberapa di antaranya-dirancang dengan jendela persegi dan di Eropa, ketika pesawat mulai terbang lebih tinggi dan membutuhkan lebih banyak tekanan, mereka menemukan sebuah masalah,” terangnya.
“Mereka kehilangan beberapa pesawat di udara. Pesawat-pesawat itu benar-benar hancur karena jendela persegi menciptakan retakan kecil tepat di tepinya dan jika retakan tipis itu terbentuk karena tekanan pada rangka pesawat akibat tekanan, rangka pesawat benar-benar hancur,” jelasnya.
Pensiunan pilot itu mengungkapkan bahwa setelah para teknisi kehilangan banyak pesawat di udara (karena rusak), mereka kembali berdiskusi untuk menemukan cara memperbaiki masalah tersebut.
“Jadi dalam analisis selanjutnya, mereka berkata ‘Kami akan merekayasa benda-benda ini secara berbeda dan membuatnya berbentuk bulat’.”
Di akhir video, Kapten Steve berkata bahwa jendela pesawat berbentuk oval lebih kuat dan tidak akan retak. “Dan kami tak pernah punya masalah lagi sejak itu.”
Pengguna TikTok yang melihat videonya membanjiri laman komentar dan memuji Kapten Steve akan pelajarannya. “Saya akan sepenuhnya mempercayakan nyawa saya kepada Kapten Steve saat terbang,”kata pengguna TikTok mengomentari video itu.
Yang lainnya menulis, “Terima kasih atas infonya.”
Pengguna lain menambahkan, “Terima kasih atas penjelasannya! Semakin banyak yang saya ketahui, semakin mudah untuk terbang.”
Komentar selanjutnya tertulis, “Wah, (saya) tidak pernah tahu itu.”
(aur/wiw)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA