Jakarta, CNN Indonesia —
Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno bercerita soal dugaan kasus premanisme yang dilakukan organisasi masyarakat (ormas) terhadap produsen otomotif BYD ketika membangun pabrik di Subang, Jawa Barat. Pemerintah diminta tegas menindak para pelaku di balik kasus ini.
Eddy tidak menyebut nama ormas yang dimaksud. Namun diduga ormas tersebut telah melakukan pungutan liar dan hal merugikan lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Sempat ada permasalahan terkait premanisme, ormas yang mengganggu pembangunan sarana produksi BYD. Saya kira itu harus tegas. Pemerintah perlu tegas untuk menangani permasalahan ini,” kata Eddy di pabrik BYD di Shenzen, China, seperti terlihat di tayangan video di akun media sosial pribadinya, dikutip Senin (21/4).
Menurut Eddy apa yang dilakukan ormas itu tidak bisa dianggap sepele. Jika kejadian tersebut terulang, kata dia, bukan tidak mungkin dapat merusak iklim investasi di Tanah Air.
BYD sebelumnya telah menentukan lokasi pembangunan pabrik pertama di Indonesia yaitu di Subang. Merek asal China ini menargetkan pabrik siap beroperasi tahun depan.
Selain kebutuhan domestik, pabrik yang dibangun dengan nilai investasi US$1 miliar ini juga akan mengakomodir produksi untuk pasar ekspor.
“Jangan sampai kemudian investor datang ke Indonesia dan merasa kemudian tidak mendapatkan jaminan keamanan, jaminan keamanan merupakan hal paling mendasar bagi investasi untuk masuk ke Indonesia,” kata dia.
CNNIndonesia.com telah menghubungi Luther T Panjaitan, Head of Marketing PR and Government Relation BYD Motor Indonesia terkait masalah tersebut, tetapi hingga kini belum menuai respons.
(ryh/fea)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA