Jakarta, CNN Indonesia —
Militer mengambil alih pemerintahan Bangladesh usai Perdana Menteri Sheikh Hasina menyatakan mundur dan kabur ke India pada Senin (5/8) imbas demo rusuh yang mendesaknya mundur terus meluas.
Panglima Militer Bangladesh Jenderal Waker Uz Zaman mengumumkan secara resmi pengunduran diri Hasina dalam pidatonya di televisi nasional.
Dalam kesempatan itu, Zaman turut menegaskan bahwa pemerintahan interim akan segera dibentuk.
“Negara ini telah banyak menderita, ekonominya terpukul, banyak orang terbunuh — sudah saatnya menghentikan kekerasan,” kata Waker dalam pidatonya yang ditayangkan di seluruh stasiun televisi nasional.
Mengenakan seragam militer, Zaman berjanji bahwa pemerintahan interim akan berupaya sekeras mungkin mencari solusi dan menyelesaikan masalah, terutama tuntutan para pedemo.
Ia juga berjani bahwa kepemimpinannya akan berupaya membawa keadilan bagi setiap orang.
“Saya berjanji kepada Anda semua, kami akan menegakkan keadilan atas semua pembunuhan dan ketidakadilan. Kami meminta kalian untuk percaya kepada militer negara ini. Saya bertanggung jawab penuh dan saya jamin kalian tidak akan patah semangat,” kata Zaman seperti dikutip Reuters.
“Saya meminta Anda semua untuk sedikit bersabar, beri kami waktu dan bersama-sama kita akan dapat menyelesaikan semua masalah. Tolong jangan kembali ke jalan kekerasan dan tolong kembali ke jalan damai dan tanpa kekerasan,” paparnya menambahkan.
Pengumuman Zaman ini muncul beberapa jam setelah ribuan demonstran menduduki istana Perdana Menteri Bangladesh usai kabar PM Hasina mundur dan kabur ke India.
Media Bangladesh, Channel 24, memperlihatkan ribuan orang menyerbu istana PM sambil membawa bendera negara. Ratusan orang bahkan sampai menaiki atap istana PM sambil mengibarkan bedera Bangladesh.
Salah satu sumber yang dekat dengan pemimpin Bangladesh mengatakan Hasina ke luar negeri memakai helikopter dan mencari tempat yang lebih aman.
“Dia ingin merekam pidato, tapi dia tak mendapat kesempatan untuk melakukan,” kata sumber itu, dikutip South China Morning Post (SCMP), Senin (5/8).
Sumber lain mengatakan helikopter itu akan mendarat di New Delhi, India.
“Helikopter yang membawa Sheikh Hasina akan mendarat di New Delhi, Ibu Kota India,” demikian laporan media Bangladesh, Daily Sun, mengutip sumber.
Demonstrasi besar memang terus terjadi di Bangladesh dalam beberapa bulan terakhir imbas kebijakan penetapan kuota pegawai negeri sipil (PNS) yang dianggap diskriminatif.
Massa mahasiswa menuntut pemerintah membatalkan penetapan kuota 30 persen PNS bagi keluarga veteran karena dianggap demi pemulus Hasina melanggengkan jabatannya.
Puncak demo terjadi pada akhir pekan lalu setelah unjuk rasa sempat mereda usai pemerintah memblokir akses internet dan komunikasi nasional.
Namun, unjuk rasa pada Minggu akhir pekan lalu berujung rusuh lagi usai bentrokan antara massa oposisi Hasina dan pendukungnya pecah di Ibu Kota Dhaka.
(rds)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA