Jakarta, CNN Indonesia —
Populasi satwa terancam punah harimau sumatera di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) saat ini diperkirakan lebih dari 150 ekor. Pengelola TNKS menyatakan jumlah populasi ini ‘lumayan bagus’.
Luas lahan TNKS sebesar 1.389.509,87 hektare meliputi empat provinsi yakni Bengkulu, Sumatera Selatan, Jambi dan Sumatera Barat.
“Populasi Harimau Sumatera secara keseluruhan dalam wilayah TNKS masih lumayan bagus, sebarannya di Jambi, Sumsel, Bengkulu dan Sumbar, kalau perkirakan antara 150 hingga 180 ekor,” kata Kepala Bidang Pengelolaan TNKS Wilayah III Bengkulu-Sumatera Selatan M Mahfud, diberitakan Antara, Minggu (7/7).
Mahfud menjelaskan perhitungan jumlah harimau sumatera ini didapat dari berbagai metode seperti kamera jebak serta identifikasi jejak, kotoran dan cakaran.
“Sejauh ini yang paling akurat berasal dari kamera jebak. Dengan kamera jebak kita bisa mengidentifikasi jenis kelamin nya dan langsung dikasih nama,” ucap dia.
Mahfud enggan menjelaskan secara spesifik ada berapa harimau sumatera secara khusus di Bengkulu. Menurut dia data itu tak bisa disampaikan guna melindungi satwa ini dari perburuan.
Harimau sumatera dikatakan kerap terlihat di Kabupaten Lebong seperti di Rimbo Pengadang, Ladang Palembang, Ketenong dan Bukit Resam. Sedangkan daerah lainnya di wilayah Kabupaten Mukomuko.
Menurut Mahfud untuk wilayah Kabupaten Rejang Lebong masih ada namun disebut tidak pernah turun dan hanya terlihat saat melakukan perlintasan ke arah Kabupaten Lebong.
“Mereka jarang sekali masuk ke kampung, berarti satwa mangsanya itu masih cukup. Itulah mengapa kita ada program pemulihan ekosistem, supaya ekosistem dalam kawasan TNKS itu terus berjalan. Paling tidak satwa burung, dan nantinya akan muncul satwa lain seperti babi, rusa dan akan muncul predator,” paparnya.
(fea)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA