Jakarta, CNN Indonesia —
Presiden Prabowo Subianto menggelar rapat terbatas dengan sejumlah menteri dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming di kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Minggu (12/10).
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan rapat itu membahas sistem keuangan dan sistem perbankan, termasuk membahas hasil dari peraturan pemerintah terkait dengan masalah devisa hasil ekspor (DHE).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Sudah (PP) kan sudah berlaku mulai bulan Maret. Jadi tadi membahas untuk melakukan evaluasi sejauh mana efektivitas dan dampak terhadap diberlakukannya DHE,” kata Prasetyo.
Prasetyo mengatakan hasil dari penerapan PP belum maksimal. Ia menyebut Prabowo meminta jajarannya untuk mempelajari kembali terkait devisa hasil ekspor itu.
“Masih ada beberapa yang memungkinkan devisa kita belum seoptimal yang kita harapkan. Makanya itu yang diminta untuk segera untuk dipelajari kembali,” ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mewajibkan devisa hasil ekspor (DHE) “diparkir” di bank dalam negeri. Kebijakan itu dituang ke Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2025.
Prabowo ingin hasil ekspor dimaksimalkan untuk kemakmuran rakyat. Dia memprediksi devisa hasil ekspor bisa tembus US$100 miliar per tahun dengan kebijakan ini.
“Pemerintah menetapkan kewajiban penempatan devisa hasil ekspor SDA dalam sistem keuangan Indonesia akan ditingkatkan jadi 100 persen dengan jangka waktu 12 bulan sejak penempatan dalam rekening khusus DHE SDA dalam bank-bank nasional,” kata Prabowo Februari lalu.
(yoa/els)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA