Jakarta, CNN Indonesia —
Ketua DPR RI Puan Maharani mengunjungi pameran, festival, dan pasar seni rupa kontemporer tahunan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang dikenal dengan nama ARTJOG. Kunjungan ini merupakan bentuk apresiasi serta dukungan terhadap karya seni para seniman.
Dalam kunjungannya, Puan ditemani oleh CEO ARTJOG, Heri Pemadi, serta seniman grafis terkemuka, Bambang ‘Toko’ Witjaksono, salah satu seniman grafis kenamaan Indonesia.
“Saya datang ke sini sebagai bentuk apresiasi dan dukungan untuk para seniman Indonesia. Saya dan keluarga juga termasuk penikmat seni jadi saya suka melihat dan menikmati pameran dan festival seni. Apalagi ARTJOG adalah pameran seni rupa yang cukup besar,” kata Puan.
Saat melihat pameran, Puan tampak terkesima dengan karya seniman asal Jepang, Jun Kitazawa yang menghadirkan kembali pesawat tempur hayabusa menjadi sebuah layang-layang berekor panjang yang dapat diterbangkan. Puan bahkan berfoto di karya depan Kitazawa.
“Wah luar biasa sekali karya-karyanya itu ya, kita dapat melihat makna dari perspektif setiap individu. Namun secara luas imajinasi para seniman yang membuat karya tersirat yaitu tentang apa yang akan terjadi di masa depan,” ujar perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.
Melalui karya tersebut, Kitazawa menghadirkan kembali fragmen sejarah pendudukan Jepang di Indonesia tahun 1942-1945. Pada sisi ekor layangan karya tersebut menampilkan kumpulan ingatan orang-orang tua yang mengalami masa penjajahan kala itu.
“Saya sangat terkesima dengan karya dari Jun Kitazawa ini. Memmori masa penjajahan kala itu membuat saya semakin kagum dengan para pahlawan yang mampu membebaskan Indonesia dari penjajah Jepang,” kata Puan.
Puan juga mengunjungi karya komisi dari Agus Suwage dan Titarubi yang menampilkan karya seni instalasi interaktif dengan berbagai dimensi dan media.
Dalam pameran ini, Agus Suwage menampilkan objek-objek telinga manusia sebagai simbol indera pendengaran yang sangat ‘toleran’ di ruang sosial yang dianggap penuh kebisingan.
Sedangkan Titarubi menumbuhkan berbagai jenis padi yang diiringi rekaman doa, pepatah, dan pujian dari kelompok masyarakat adat yang dapat didengarkan di beberapa ruangan, termasuk yang ada di dalam karya Agus Suwage.
Beberapa karya seniman lain yang dilihat Puan antara lain milik Rangga Purbaya, Agus Suwage, Alm. Eko Prawoto, Haris Purnomo, dan seniman muda Ramadhan Ali Fatkhur. Ia juga menyempatkan melihat karya 36 seniman anak dan remaja dari usia 6-15 tahun di area ARTJOG Kids.
Mantan Menko itu mengaku senang dapat melihat karya seninam-seniman cilik yang sangat bagus-bagus. Puan pun menyatakan kebanggaannya dan berharap masyarakat Indonesia dapat terus mendukung kemajuan karya seni nasional.
“Karya seni dari seniman anak-anak atau area ARTJOG KIDS ini juga sangat menarik dan inilah salah satu wajah anak Indonesia yang kreatif dan berbakat. Saya sangat bangga dengan karya anak bangsa Indonesia dan kita harus dukung karyanya,” ungkapnya.
Adapun ARTJOG yang diselenggarakan sejak 28 Juni hingga 1 September mendatang dengan mengusung tema ‘Ramalan’ oleh tim kuratorial yang artinya sesuatu yang dibayangkan akan terjadi di masa depan, yang dekat maupun jauh.
Dalam ARTJOG tahun ini, ada karya-karya dari 48 seniman dewasa individu maupun kelompok dari dalam dan luar negeri yang ditampilkan.
Kemudian, aja juga 70 karya yang dibuat oleh 36 seniman anak dan remaja yang menampilkan karya perspektif segar dan tanpa filter tentang dunia di sekitar masyarakat. Mereka terpilih dari 254 pendaftar.
Pameran ARTJOG ini hadir bukan hanya mempertunjukkan karya seni saja, namun juga ada gerakan sosial untuk membantu sesama di mana program itu diberi nama Artcare Indonesia.
Dalam area Artcare, semua hasil penjualan karya seni di area tersebut akan didonasikan kepada pihak yang membutuhkan, baik seniman maupun masyarakat luas.
“Ini merupakan pameran seni yang sangat bermanfaat ya. Selain mata kita dimanjakan oleh karya yang indah dan menawan. Hati kita pun disentuh dengan acara sosial yang mereka buat,” kata Puan.
Puan pun kemudian membeli sebuah karya seni rupa dua dimensi berjudul ‘Aku di Sini’ milik seniman Oetje Lamno yang hasil penjualannya akan digunakan sebagai charity (amal).
“Semoga ini bisa bermanfaat untuk masyarakat luas,” tutur cucu Bung Karno tersebut.
Dalam kunjungannya ke DIY, Puan juga mendatangi UMKM batik Animorfosa Shibori Jumputan dan Batik Gee Baciro. Puan memang menyukai wastra-wastra Nusantara, termasuk batik.
Kedatangan Puan ke Animorfosa Shibori Jumputan dan Batik Gee Baciro juga sebagai kecintaannya akan batik sekaligus dukungan terhadap UMKM.
“Saya sangat suka sekali batik dan kita harus dukung setiap bentuk usaha UMKM yang dapat memberdayakan perempuan seperti ibu rumah tangga sehingga membantu pergerakan ekonomi Indonesia,” ucap Puan.
Sementara itu Batik Gee Baciro menampilkan batik dengan motif yang beda karena memadukan unsur klasik dan lukisan abstrak. Teknik tersebut yang membuat Batik Gee memiliki ciri khas dari setiap karyanya.
Karya Batik Gee Baciro sudah mengikuti perhelatan fashion di dalam dan di luar negeri seperti Hongkong Fashion Week, Indonesia Fashion Week.
Bahkan Batik Gee diundang untuk ikut dalam perhelatan mode di antaranya di beberapa negara ASEAN, Australia, Moscow, London, Dubai, dan juga sempat mengikuti MATTA 2018 di Finlandia.
Puan berharap semakin banyak UMKM batik di Indonesia yang dapat berkembang seperti Batik Gee Baciro.
“Ada banyak pengrajin dan seniman batik Indonesia yang sangat berpotensi karena karyanya hebat-hebat. Kita harus bangga karena berkat mereka, budaya Indonesia bisa semakin mendunia. DPR akan terus mendukung kemajuan UMKM batik Indonesia,” tutupnya.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA